Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Masuk TPP, Pemerintah Janjikan Akses Pasar ke Petani

Kompas.com - 09/02/2016, 16:42 WIB
Penulis Yoga Sukmana
|
EditorAprillia Ika
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berjanji untuk membuka akses dan mencarikan pasar untuk menjual produk hasil pertanian petani, jika masuk dalam skema perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP) dan Uni Eropa.

Pemerintah berencana menyasar pasar Australia, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa lain.

"Terus terang keluhan produsen dan petani adalah, seringkali sudah produksi tapi enggak tahu jual kemana. Kami seringkali mendapat masalah mencari pasar untuk menjual," ujar Menteri Perdagangan Thomas Lembong di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (7/2/2016).

Selain janji tersebut, pemerintah juga berjanji membawa investasi di sektor pertanian. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas petani dan teknologi di sektor pertanian.

Menteri Perdagangan Thomas LEmbong yakin langkah tersebut akan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia, agar tidak akan kalah dengan produk pertanian dari negara lain.

"Kalau tidak nanti produksi sudah terserap ke pasar tapi volumenya tidak bisa bertahan, jadi harus konsisten dari volume dan mutu," kata Lembong.

Sementara Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku sedang mengupayakan agar minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan kakao dari Indonesia tak dikenai pungutan tinggi di Eropa. (Baca: Jika FTA dengan Uni Eropa, CPO dan Kakao Indonesia Tidak Akan Dikenai Tarif Bea Masuk Tinggi ).

Saat ini, dua hasil pertanian Indonesia itu dikenai pungutan tarif 8 persen-12 persen. "Mudah-mudahan bisa usulan ini bisa dibantu. Kalau bisa pungutan tarifnya jadi nol persen," ucap Amran.

Saat ini pemerintah sedang menyiapkan pembentukan tim untuk mengkaji rencana bergabung dengan TPP. (Baca: Persiapan Gabung TPP, Pemerintah Bentuk Tim).

Surat Keputusan terkait pembentukan tim tersebut masih digodok di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian.

Sedangkan, rencana kerja sama perdagangan bebas dengan Uni Eropa masih terus dijajaki. Tim dari Kementerian Perdagangan sudah beberapa mengadakan pertemuan dengan tim dari Uni Eropa untuk membahas kerja sama itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menyelisik Cara Sekar Arum Tingkatkan Kualitas Produk Kacamata Blushing

Menyelisik Cara Sekar Arum Tingkatkan Kualitas Produk Kacamata Blushing

Smartpreneur
Disokong KPR dan UMKM, OCBC NISP Klaim Kredit Ritel Tumbuh 15 Persen

Disokong KPR dan UMKM, OCBC NISP Klaim Kredit Ritel Tumbuh 15 Persen

Whats New
Kemenaker Akan Keluarkan Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Kemenaker Akan Keluarkan Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Rilis
UMKM Perlu Benahi Pengaturan Keuangan, OCBC NISP Luncurkan Nyala Bisnis

UMKM Perlu Benahi Pengaturan Keuangan, OCBC NISP Luncurkan Nyala Bisnis

Whats New
Kemenaker Sebut Kerja Sama Bilateral yang Baik Akan Tingkatkan Pelindungan bagi Pekerja Migran

Kemenaker Sebut Kerja Sama Bilateral yang Baik Akan Tingkatkan Pelindungan bagi Pekerja Migran

Whats New
Sampoerna Tegaskan Komitmen Manfaatkan Tembakau dan Cengkeh Lokal

Sampoerna Tegaskan Komitmen Manfaatkan Tembakau dan Cengkeh Lokal

Whats New
Pemerintah Naikkan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 hingga RP 546,9 Triliun

Pemerintah Naikkan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 hingga RP 546,9 Triliun

Whats New
Program Kartu Prakerja Banyak Diminati Peserta Perempuan

Program Kartu Prakerja Banyak Diminati Peserta Perempuan

Whats New
Konsumen Kini Nyaman Belanja 'Online' dan 'Offline', Departemen Store Rambla Bersiap Perkuat Layanan

Konsumen Kini Nyaman Belanja "Online" dan "Offline", Departemen Store Rambla Bersiap Perkuat Layanan

Whats New
Mulai Awal Juni, Pengumuman Gelombang Kartu Prakerja Dilakukan Tiap 2 Minggu

Mulai Awal Juni, Pengumuman Gelombang Kartu Prakerja Dilakukan Tiap 2 Minggu

Whats New
Sekjen Kemenaker: Polteknaker Harus Bisa Ciptakan SDM Unggul dan Kompeten

Sekjen Kemenaker: Polteknaker Harus Bisa Ciptakan SDM Unggul dan Kompeten

Whats New
Peternak Muda Didorong Naikkan Skala Bisnis demi Tingkatkan Produksi Susu Nasional

Peternak Muda Didorong Naikkan Skala Bisnis demi Tingkatkan Produksi Susu Nasional

Whats New
Penambahan Modal Perusahaan Asuransi Tak Jamin Nasabah Bebas dari Risiko Gagal Bayar

Penambahan Modal Perusahaan Asuransi Tak Jamin Nasabah Bebas dari Risiko Gagal Bayar

Whats New
Kemenaker Gencarkan Sosialisasi Jamsostek bagi Pekerja BPU

Kemenaker Gencarkan Sosialisasi Jamsostek bagi Pekerja BPU

Whats New
Mulai 1 Juni, Ini Ringkasan Lengkap Perubahan Operasional Kereta Api di Daop 1 Jakarta

Mulai 1 Juni, Ini Ringkasan Lengkap Perubahan Operasional Kereta Api di Daop 1 Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+