"Investor China dan pedagang kembali untuk menyokong pasar setelah libur Tahun Baru China (Imlek). Mereka membeli minyak mentah dengan harga diskon," kata Daniel Ang, analis Philip Futures.
Menurut Ang, 'rebound' tersebut tidak bisa bertahan, sebab Departemen Energi AS berencana untuk melaporkan kenaikan produksi minyak negara ini.
"Isu utama di minyak adalah masih adanya oversupply. Fundamentalnya masih sama," tambah dia.
Harga minyak mentah turun tajam dari 100 dollar AS per barrel di pertengahan 2014 menjadi dibawah 30 dollar AS per barrel di Januari. Penyebabnya, overproduksi, oversupply dan rendahnya permintaan serta perlambatan ekonomi China.
Sebelumnya pada perdagangan Rabu (10/02/2016), harga Brent North Sea untuk pengiriman April naik 54 sen menjadi 30,39 dollar AS per barrel.
Di AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman MAret bertumbuh 45 sen menjadi 28,39 dollar AS per barrel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.