Pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot tercatat berada pada kisaran Rp 13.382 - Rp 13.500 per dollar AS.
Meskipun demikian, dampak penguatan ini masih harus dilihat lebih lanjut secara terperinci.
"Kalau nilai tukar kita membaik, tentu nanti iklim investasi akan membaik," kata Nurhaida di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Namun demikian, Nurhaida tak bisa menjelaskan berapa lama penguatan rupiah akan bertahan.
Pasalnya, kondisi nilai tukar rupiah amat terpengaruh kondisi perekonomian global yang masih bergejolak.
Apalagi, lanjut dia, ada beberapa faktor di sektor finansial dunia yang juga akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.
Contohnya, suku bunga acuan Federal Reserve atau Fed fund rate yang diperkirakan akan mengalami penyesuaian dalam waktu dekat.
Menurut Nurhaida, hal yang penting dalam menjaga kestabilan rupiah adalah sinergi antara otoritas terkait.
Dengan demikian, iklim investasi termasuk pasar modal, dapat membaik.
"Kita lihat pertumbuhan pasar modal pada semester II 2015 sudah lebih baik dibandingkan semester I. Di awal 2016, sektor pasar modal juga tumbuh bagus. Tantangannya adalah bagaimana kemudian kita bisa menjaga agar pertumbuhan ini berkelanjutan," tutur Nurhaida.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.