Demikian laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan Senin (15/2/2016).
Kepala BPS Suryamin mengatakan, penurunan terjadi baik pada ekspor komoditas Migas maupun nonmigas.
Ekspor Migas pada Bulan Januari 2016 sebesar 1,11 miliar dollar AS. Adapun ekspor nonmigas sebesar 9,39 miliar dollar AS atau turun 16,77 persen dibandingkan Januari 2015.
"Ekspor nonmigas terbesar pada Bulan Januari 2016, masih dari lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar 1,3 miliar dollar AS, dan bahan bakar mineral sebesar 1,08 miliar dollar AS," ucap Suryamin dalam paparannya di Jakarta, Senin (15/2/2016).
Ekspor Migas yang mencapai 1,11 miliar dollar AS pada Januari 2016, turun 14,81 persen dibandingkan Desember 2015 yang mencapai 1,3 miliar dollar AS.
Adapun ekspor nonmigas yang sebesar 9,39 miliar dollar AS turun 11,52 persen dibandingkan Desember 2015 yang mencapai 10,62 miliar dollar AS.
"Sejak 2009, ekspor Januari selalu mengalami penurunan dibandingkan Desember," kata Suryamin.
Lebih lanjut dia mengatakan, tiga negara tujuan ekspor utama Januari 2016 yakni Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok.
Nilai ekspor ketiga negara tersebut masing-masing 1,23 miliar dollar AS, 1,04 miliar dollar AS, dan 886,7 juta dollar AS.
Sementara itu, ekspor ke negara-negara ASEAN mencapai 1,92 miliar dollar AS, dan ekspor negara-negara Uni Eropa mencapai 1,16 miliar dollar AS.