Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Belum Menggeliat, Impor Barang Modal Turun

Kompas.com - 15/02/2016, 19:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari 2016 mengalami penurunan dibanding Januari 2015.

Impor mesin dan peralatan mekanik turun 11,65 persen, sedangkan impor mesin dan peralatan listrik turun 16,04 persen.

"Nilai impor dua kelompok komoditas tersebut turun karena harganya juga turun. Dilihat dari volume, impor barang-barang modal masih menduduki kedua tertinggi," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (15/2/2016).

Suryamin mengatakan, apabila dikaitkan dengan pembangunan sarana dan prasarana fisik di Indonesia, impor kedua golongan barang tersebut masih dominan dalam pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

Catatan BPS, kedua golongan barang memiliki porsi besar terhadap total impor.

Berturut-turut yakni mesin dan peralatan mekanik dengan porsi 19,38 persen, mesin dan peralatan listrik dengan peran sebesar 12,10 persen.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai penurunan impor barang modal dan bahan baku/penolong lebih dikarenakan tidak tumbuhnya pabrik-pabrik atau industri secara massif.

"Pak Franky (Kepala BKPM) memang merilis ada peningkatan investasi. Tapi itu kan di sektor jasa komunikasi, jasa perdagangan, jasa keuangan. Sektor-sektor itu kan tidak membutuhkan impor barang modal," kata dia kepada kompas.com.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menambahkan, penurunan impor barang modal dan bahan baku/penolong menggambarkan belum adanya realisasi yang cukup dalam pembangunan infrastruktur.

"Sudah ada sebagian di akhir 2015, tapi realisasinya belum cukup signifikan," kata Sasmito.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com