Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, setidaknya ada tiga alasan penurunan BI Rate dan GWM Primer dalam rupiah.
"Alasan pertama adalah untuk menjaga agar likuiditas di perekonomian cukup untuk mendorong pertumbuhan kredit lebih lanjut," kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Perry menjelaskan, dengan turunnya GWM Primer dalam rupiah sebesar 1 persen menjadi 6,5 persen, maka akan ada tambahan likuiditas sebesar Rp 34 triliun ke pasar.
Alasan kedua menurut Perry adalah dengan kombinasi penurunan suku bunga dan meningkatnya likuiditas, maka transmisi kebijakan moneter akan lebih kuat dan cepat.
"Ketiga, ini merupakan bagian dari bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan dengan tetap menjaga stabilitas. Kita melakukan ini dengan kombinasi kebijakan fiskal, stimulus makroprudensial, dan relaksasi penurunan suku bunga," terang Perry.
Perry menjelaskan, keputusan bank sentral untuk menurunkan GWM Primer dalam rupiah akan mendorong tersedianya likuiditas sehingga perbankan akan lebih leluas menyalurkan kredit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.