Rini, di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (18/02/2016), mengatakan pihaknya mendukung rencana ditetapkannya batas atas bunga deposito milik BUMN.
Dengan penetapan tersebut, biaya dana perbankan menjadi murah, dan selanjutnya perbankan dapat menurunkan suku bunga kredit ke nasabah.
"Tingkatnya masih dihitung jelas. Tapi targetnya (suku bunga kredit) bisa satu digit," kata dia.
Rini mengatakan, hasil keputusan mengenai batas bunga deposito itu akan berupa komitmen yang disepakati pemerintah, BUMN dan juga Bank Indonesia (BI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution sebelumnya mengatakan batas atas bunga deposito tersebut akan dipatok tidak terlalu jauh dari laju inflasi. (Baca: APBD Disimpan di Bank, Suku Bunga Terkerek).
Seperti halnya Rini, Darmin juga enggan mengungkapkan besaran batas bunga deposito BUMN tersebut. "Tidak bisa dibilang dulu, tapi sudah ada (besarannya)," ujar dia.
Menurut dia, BUMN yang menaruh deposito dalam jumlah besar di perbankan, kerap meminta suku bunga simpanan yang tinggi, dengan kisaran dua digit.
Alhasil, perbankan yang memang berlomba mencari simpanan deposito untuk menambah pundi-pundi dana pihak ketiga (DPK),
Bank kemudian memasang suku bunga deposito yang agresif untuk menarik deposan BUMN. Pasalnya, jika perbankan kehilangan deposan BUMN maka perbankan tersebut akan mengalami kesulitan likuiditas.
Di sisi lain, tingginya bunga deposito itu memicu membengkaknya biaya dana (cost of fund) perbankan. Dengan kenaikan biaya dana, perbankan akhirnya memasang suku bunga pinjaman yang tinggi, yang akhirnya menyulitkan nasabah untuk meminjam uang dari bank.
Pemerintah, kata Darmin, melihat hal itu sebagai inefisiensi. Pendapatan bunga BUMN memang meningkat, namun dampak negatifnya melanda masyarakat yang kesulitan untuk mencari sumber pendanaan.
Untuk membahas langkah-langkah lanjutan dalam upaya mendorong penurunan suku bunga perbankan. Darmin akan membentuk tim di kantornya, yang juga beranggotakan pihak dari BI dan OJK. (Baca: BI Rate Turun, Wapres Target Pangkas Bunga Kredit ke Single Digit). (Indra Arief Pribadi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.