Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Akhiri Reli, Bursa AS Ditutup "Memerah"

Kompas.com - 19/02/2016, 05:45 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters
NEW YORK, KOMPAS.com - Perdagangan saham di Amerika Serikat (AS) ditutup menurun pada Kamis (18/02/2016) atau Jumat pagi WIB, mengakhiri reli selama tiga hari.

Indeks Dow Industrial Average DJI pada penutupan perdagangan bursa Kamis turun 40,4 poin atau 0,25 persen ke level 16.413,43.

Indeks S&P 500 SPX turun 8,99 poin atau 0,47 persen ke level 1.917,83.

Indeks Nasdaq Composite IXIC turun 46,53 poin atau 1,03 persen ke level 4.487,54.

Saham Wal Mart memicu penurunan tersebut setelah paparan kinerjanya kurang memuaskan. Selain itu, harga minyak yang kembali turun juga memicu turunnya perdagangan hari ini.

Delapan indeks sektoral dari 10 indeks yang ada di S&P ditutup negatif. Sektor energi turun 0,9 persen. Padahal di hari sebelumnya, sektor ini yang mendorong reli.

Saham Wal Mart Stores Inc turun 3 persen setelah perusahaan ritel terbesar dunia tersebut melaporkan laba yang lebih tipis dibanding estimasi, serta outlook penjualan yang kurang meyakinkan.

Penurunan saham Wal Mart merupakan yang terbesar di indeks Dow.

Setelah pasar tutup, operator departemen store Nordstrom Inc melaporkan kinerja keuangan yang juga kurang memuaskan dan menyebabkan sahamnya turun 7 persen.

Penurunan pasar dibatasi oleh IBM yang sahamnya naik 5 persen setelah Morgan Stanley memperbaharui saham perusahaan ini jadi "overweight."

Harga minyak sedikit limbung, sementara pasar saham sangat bergantung pada pergerakan komoditas yang satu ini.

Setelah reli beberapa hari, harga minyak akhirnya mengalami koreksi di Kamis. Benchmark Brent akhirnya ditutup turun setelah data pasokan minyak mentah AS dirilis.

Ambil Untung

Pasar saham di AS menurun setelah pada hari sebelumnya indeks S&P 500 mengalami kenaikan hingga 5,3 persen.

Namun indeks benchmark ini tetap tercatat turun 6,2 persen sepanjang tahun akibat pergerakan harga minyak dan ketakutan akan perlambatan ekonomi China.

"Kami mendapati bounce yang signifikan," kata Michael James, managing director perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles, AS.

"Hari ini, merupakan aksi ambil untung dari mereka yang sudah mendapatkan keuntungan pada pergerakan yang signifikan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com