Indeks dollar tetap naik pada awal perdagangan hari ini (waktu setempat), sebab minyak dan saham naik pada sesi sebelumnya. Tapi, dua aset tersebut turun pada penutupan perdagangan hari ini. Hal itu tetap membuat dollar mendapatkan keuntungan lebih dibandingkan euro, Swiss franc dan sterling.
Daniel Katzive, kepala strategi forex untuk Amerika Utara dari BNP Paribas di New York percaya bahwa rebound di dollar merupakan imbas dari naiknya sentimen risiko yang kemungkinan tidak akan terjadi.
Menurut dia, naiknya risk appetite terlihat pada seminggu terakhir, yakni pada rumor jatuhnya harga pasar setelah Fed menaikkan suku bunga. Serta ketakutan akan devaluasi yuan.
"Untuk alasan ini, kami tidak mengharapkan pasar kembali membangun ekspektasi jika Fed menaikkan suku bunga, dan kisaran bunga agar tetap rendah," kata dia.
Dalam perdagangan terakhir di Kamis, dollar AS turun 0,8 persen terhadap yen di level 113,18 yen JPY.
Analis mengatakan, kebijakan bank sentral jadi faktor yang mempengaruhi pergerakan dua mata uang ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.