Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Dalam Tekanan, Rupiah Diuntungkan

Kompas.com - 19/02/2016, 07:22 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber KONTAN
JAKARTA, KOMPAS.com - Laju penguatan rupiah terhadap dollar AS teredam oleh pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada Kamis (18/02/2016) lalu.

Analis menilai, sentimen eksternal masih akan menguntungkan rupiah hingga akhir pekan ini.

Di pasar spot Kamis, rupiah menguat tipis 0,03 persen terhadap dollar AS ke level Rp 13.503 per dollar AS.

Sementara, kurs tengah BI mencatat, rupiah menguat 0,18 persen ke posisi Rp 13.479 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sebelum pengumuman BI rate, rupiah melesat.

Tapi, laju penguatan tersendat setelah BI memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin jadi 7 persen.

"Namun, rupiah cukup diuntungkan lantaran posisi dollar juga dalam tekanan," kata Josua.

Pamor dollar AS meredup lantaran spekulasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada Maret mendatang.

Menurut Josua, efek negatif pemangkasan suku bunga hanya bersifat jangka pendek.

Dia optimistis, kebijakan tersebut justru akan berdampak positif bagi ekonomi Indonesia. Artinya, ini akan positif bagi rupiah.

Josua melihat peluang penguatan rupiah pada kisaran Rp 13.400-Rp 13.600 per dollar AS.

Analis PT Esandar Arthamas Berjangka Tonny Mariano mengatakan, penurunan suku bunga BI dapat mendorong penurunan suku bunga kredit. 

Suku bunga kredit yang turun akan membantu pelaku usaha. Dengan begitu, efek jangka panjang akan positif bagi rupiah.

Selain itu, suku bunga yang lebih rendah memberi efek positif pada pasar saham. "Kenaikan bursa saham berpotensi mengangkat rupiah, akhir pekan ini," ujar Tonny.

Di sisi lain, sentimen dari eksternal diperkirakan bakal menguntungkan rupiah. Salah satunya, AS akan merilis data klaim pengangguran yang diprediksi lebih besar.

Tonny memprediksi, pada Jumat ini rupiah bisa menguat ke rentang Rp 13.450-Rp 13.550 per dollar AS.  (Wuwun Nafsiah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com