Ekonom berusia 56 tahun ini, dalam blog-nya, faisalbasri01.wordpress.com, mengutip artikel di majalah Economist terbaru (19/02/2016).
Artikel tersebut menyebutkan, dalam terms dollar AS, kinerja pasar Indonesia naik 5,9 persen dibandingkan dengan indeks akhir 2015.
"Pertumbuhan positif yang lebih tinggi dalam US$ terms dibandingkan dengan dalam rupiah disebabkan oleh nilai tukar rupiah yang menguat (apresiasi)," kutip Faisal.
Lebih lanjut, dia tambahkan bahwa kinerja pasar saham Indonesia sangat dipengaruhi oleh investor asing.
Perkembangan positif dalam dua minggu terakhir diharapkan berlanjut.
"Tidak hanya di pasar saham, tetapi juga diharapkan terjadi di pasar obligasi, dan terutama penanaman modal asing langsung," lanjut Faisal.
Ekonom Universitas Indonesia ini mem-posting apresiasinya melalui jejaring sosial Twitter.
Wow … Indonesia Terbaik https://t.co/fpGSkKYEJJ pic.twitter.com/zNym1DN0I7
— Faisal Basri (@FaisalBasri) February 18, 2016
Dia melanjutkan, arus modal masuk asing sangat menentukan stabilitas makroekonomi karena defisit perdagangan barang dan jasa (current account) diperkirakan bakal meningkat.
"Harus pula diantisipasi risiko arus modal keluar dari emerging markets yang diperkirakan bakal terjadi cukup besar walaupun tidak sebesar tahun lalu," tulis Faisal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.