Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Turun, Bagaimana Suku Bunga KPR?

Kompas.com - 21/02/2016, 15:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7 persen. Diharapkan, suku bunga deposito dan kredit kemudian dapat merespons kebijakan bank sentral tersebut.

Lalu, bagaimana dengan suku bunga kredit pemilikan rumah?

Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Irman A Zahiruddin menyatakan, direksi terus berupaya agar suku bunga KPR dapat diturunkan.

BTN saat ini adalah bank dengan penyaluran KPR terbesar. Selain itu, kata Irman, perseroan juga menawarkan program promosi KPR agar gairah masyarakat untuk dapat memiliki rumah dengan fasilitas kredit terus meningkat.

Ia memberi contoh, beberapa waktu lalu, BTN menggelar Indonesia Property Expo. Pengembang yang bekerja sama dengan BTN memberikan diskon bunga KPR menjadi 6,6 persen.

"Dalam seminggu ini, kami melaksanakan Indonesia Property Expo, bunganya 6,6 persen. Animo masyarakat ternyata tinggi. Program 6,6 persen itu didukung oleh developer yang ikut partisipasi Indonesia Property Expo. Kalau tidak ikut partisipasi, bunganya 9,6 persen," ungkap Irman kepada wartawan di Jakarta, Jumat (19/2/2016).

Lebih lanjut, Irman menuturkan, pihaknya melaksanakan pertemuan setidaknya sebulan sekali terkait pantauan terhadap bunga KPR.

Dalam pertemuan tersebut, persoalan yang dibicarakan antara lain kondisi bunga saat itu, kondisi makroekonomi, dan kemungkinan untuk menurunkan bunga KPR.

Penyaluran kredit BTN mencapai Rp 139 triliun pada tahun 2015. Pencapaian tersebut naik 19,88 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 115,9 triliun.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 89,9 persen atau Rp 124,9 triliun merupakan kredit perumahan. Secara total, penyaluran kredit BTN di atas rata-rata perbankan yang tumbuh 9,85 persen.

Saat ini, kredit pemilikan rumah BTN masih mendominasi pasar dengan porsi 30,6 persen. Adapun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross turun dari 4,01 persen menjadi 3,42 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com