Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/02/2016, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Nuh lalu memunculkan kurikulum baru. Seperti layaknya setiap hal baru, tentu saja menimbulkan kebingungan dan tidak bisa segera menghasilkan kesempurnaan.

Bukankah tak ada pesepeda yang langsung mahir mengemudikan kendaraan roda empat di jalan raya? Dan harus kita akui, pemerintah selalu “gagal” memberikan konteks atas kebijakan yang diambilnya.

Tetapi ada satu hal yang menarik, ketika ideologi sudah tak tampak lagi jejaknya, segala langkah perubahan dipandang sebagai ancaman ideologis dan diperangkan seperti coldwar.

Di ujung kalimatnya selalu ditemui kata-kata: telah gagal, salah, mengancam, membunuh, dst. Ditambah lagi, mesin birokrasi kita masih diisi aparatur yang dibesarkan di era orde baru yang terbiasa tenang, tak biasa public speaking.

Terkesan defensif, tegang dan demam panggung kala berhadapan dengan pengamat yang sudah terlatih ber-camera branding.

Jadinya, konteks itu diciptakan oleh banyak pihak yang bingung dan tentu saja, diisi pihak-pihak yang tidak tulus.

Tetapi siapakah yang menabuh genderang yang membuat banyak akademisi hebat menari-nari agresif bersilang pendapat? Jawabnya adalah sebuah kolaborasi.

Dalam kehebohan Kurikulum 2013 terdapat kolaborasi dalam percetakan buku-buku kurikulum lama, yang sudah beredar di berbagai gudang di seluruh penjuru negri.

Kalau saja kurikulum baru dijalankan, maka buku-buku lama akan menjadi sampah, dan gagal meraup keuntungan. Itulah resistance to lose.

Dalam kolaborasi itu terdapat pelaku-pelaku politik, pengambil keputusan strategis, para konsultan pendidikan, pengarang buku, dan tentu saja guru-guru yang takut kehilangan mata ajar yang diasuhnya, ditambah mereka yang sudah enggan belajar lagi tentang hal-hal baru.

Kita saksikan kemudian kurikulum baru direduksi besar-besaran, dari serempak semua kelas dibatasi hanya untuk kelas dan sekolah tertentu saja. Padahal transformasi butuh peran komplementaritas, bukan substitusi.

Sekali lagi, bak sebuah pusaran air, ia bisa menarik orang-orang baik, para profesional/ilmuwan, tersedot dalam arus pusaran itu.

Betapapun benar dan indahnya kebenaran yang disampaikan, kegaduhan itu dipelihara untuk membunuh perubahan sampai ia benar-benar mati, terjadi substitusi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

21 Pegawai Bea Cukai Terbukti Lakukan Pelanggaran Registrasi IMEI

21 Pegawai Bea Cukai Terbukti Lakukan Pelanggaran Registrasi IMEI

Whats New
Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT Bukit Asam, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja BUMN PT Bukit Asam, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Beras Bansos 10 Kilogram Bakal Disalurkan, Ini Syarat Penerimanya

Beras Bansos 10 Kilogram Bakal Disalurkan, Ini Syarat Penerimanya

Whats New
MRT Jakarta Kembali Sediakan Gerbong Khusus Wanita Mulai 27 Maret 2023

MRT Jakarta Kembali Sediakan Gerbong Khusus Wanita Mulai 27 Maret 2023

Whats New
Kemenhub: Tiket Mudik Gratis Kecil Potensinya Diperjualbelikan

Kemenhub: Tiket Mudik Gratis Kecil Potensinya Diperjualbelikan

Whats New
Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Work Smart
Akhir Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 Per Gram

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 Per Gram

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas Dunia

Kekhawatiran Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas Dunia

Whats New
Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen Didorong Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen Didorong Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Whats New
Simak Promo Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart

Simak Promo Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Cara Mengatur Pengeluaran Saat Ramadhan untuk Menghindari Utang

Cara Mengatur Pengeluaran Saat Ramadhan untuk Menghindari Utang

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+