Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Usia Sebuah "Kegaduhan"?

Kompas.com - 22/02/2016, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Bung Karno dan Ganefo

Ini juga sejarah yang dilupakan. Tak dapat saya bayangkan apa jadinya ibukota hari ini kalau pada tahun 1960-an masyarakat Indonesia sudah mengenal internet, dan hatters sudah menjadi profesi bayaran yang bisa membuat penganggur yang malas menjadi konsultan media.

Mungkin Bung Karno juga tak jadi membangun Gelora Senayan, gedung DPR/MPR (yang dulu disebut Conefo), bendungan Jatiluhur, dan Hotel Indonesia.

Sudah pasti kontraktor-kontraktor asing yang tak kebagian proyek menyewa para hatters untuk memecah belah kesatuan agar kita tak jadi membangun.

Atau, memberi proyek pada mereka, atau agar kita tetap menjadi negara terbelakang yang selalu pergi ke luar negeri mencari hiburan dan bermacet ria di sini, menaiki mobil atau sepeda motor privat buatan mereka di sini.

Kita ketahui bahwa proyek-proyek itu kelak disebut para penentang Bung Karno sebagai mercusuar. Mereka menakut-nakuti banyak orang, persis seperti emak-emak yang melarang anaknya berwirausaha (atau ketika anakanya ingin pergi merantau).

Selalu saja si anak ditakut-takuti agar tak jadi menjalankan niatnya.

“Awas, nanti uangmu habis!”
“Awas nanti kamu rugi, semua disita negara dan bank”
“Awas, nanti kamu tak akan berhasil deh! Kita bukan keturunan pedagang”
“Awas, kamu itu sedang dicurangi.”
“Nanti kamu tersesat."

Sudahlah, terlalu banyak ilusi-ilusi ketakutan yang melebihi kebenaran selalu ditanamkan yang membuat kita tak mendapatkan apa-apa. Kita tak boleh ini dan itu, sebab dalam pandangan sebagian orang hanya "hidup hemat pangkal kaya."

Peribahasa ini menyenangkan negeri tetangga yang hidup dari berdagang dan beriwirausaha sehingga kita terus dipelihara sebagai bangsa konsumtif tanpa persaingan.

Akhirnya harus saya tegaskan, perubahan itu membutuhkan semangat kewirausahaan yang artinya: keberanian membuat terobosan, mengontrol investasi, memitigasi risiko (bukan menghindarinya), dan cara-cara kerja kreatif.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com