Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Adhi Karya Bisa Ikut Garap Sarana LRT

Kompas.com - 22/02/2016, 10:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis

KONAWE, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menanggapi keinginan pengembang prasanara kereta api ringan atau Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek, PT Adhi Karya (Persero), untuk turut jadi investor sarana ini.

Sebelumnya, pemerintah telah menunjuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai operator tunggal LRT Jabodebek. Tapi menurut Jonan, penyedia sarana LRT dimungkinkan kerja sama dengan pihak di luar KAI.

“Kalau (menurut) aturan sih boleh (Adhi Karya investasi di sarana),” kata Jonan kepada wartawan usai peresmian Pelabuhan Penyeberangan Amolengo-Labuan, Konawe Selatan, Seulawesi Tenggara, Sabtu (20/2/2016).

Mantan bos KAI itu juga mengatakan, pemerintah memasrahkan kepada KAI selaku operator LRT apakah mau bermitra dengan Adhi Karya atau tidak.

Dia bilang, kerja sama antara KAI dengan pihak luar dimungkinan dengan skema bisnis biasa (business to business).

Sebelumnya, Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan, dengan ikut serta dalam pembangunan sarana LRT maka proyek ini yang didanai APBN ini lebih selaras.

Kiswodarmawan juga menuturkan, partisipasi Adhi Karya dalam sarana LRT dimaksudkan agar perseroan lebih bertanggungjawab dalam proyek tersebut.

“Jujur saja kami tadi sampaikan Adhi Karya mau ikut partisipasi di sarana sebagai investor. Itu yang kami usulkan tadi,” kata Kiswodarmawan ditemui wartawan usai rapat koordinasi di Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Dia mengatakan, untuk itu perseroan akan menyiapkan sekitar Rp 10,2 triliun atau 30 persen dari total invetasi LRT. (Baca: Adhi Karya Lobi Jadi Penyedia Sarana LRT Jakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com