Intensifikasi dan penanaman kembali
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, kopi adalah komoditas non-migas yang menjadi penyumbang keempat terbesar devisa, setelah kelapa sawit, karet, dan kakao. Pada 2014, misalnya, devisa yang dihasilkan kopi tercatat 1,4 miliar dollar AS.
Merujuk data yang sama, luasan lahan kopi di Indonesia hingga akhir 2014 mencapai 1,24 juta hektar. Rinciannya, 933.000 hektar kebun kopi robusta dan 370.000 hektar kopi arabika. Rata-rata petani kopi, menurut data itu, memiliki 0,6 hektar kebun.
Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam paparan peringatan Hari Kopi Nasional, Kamis (1/10/2015), menyebutkan, setiap hektar kebun kopi robusta menghasilkan 741 kilogram biji kopi per tahun. Adapun kebun kopi arabika menghasilkan 808 ton biji kopi per hektar per tahun.
Sejumlah usaha pun dilakukan pemerintah untuk mendongkrak produktivitas dan kualitas kopi Indonesia. Program kredit usaha rakyat (KUR), misalnya, mengalokasikan Rp 5,6 triliun untuk itu, dengan Rp 4,4 triliun menyasar intensifikasi.
Dana selebihnya dari kucuran KUR itu, sebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dipakai untuk penanaman kembali.
"Kami akan mempercepat intensifikasi lahan kopi 100.000 hektar sampai akhir tahun," kata Amran, juga pada peringatan Hari Kopi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.