Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Sinergi PGN dengan Pertagas

Kompas.com - 24/02/2016, 11:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan pemerintah terus memperbaiki tata kelola minyak dan gas bumi (migas) nasional. Salah satunya melalui rencana pembentukan badan penyangga gas.

Sudirman mengatakan, sayangnya saat ini belum ada badan bahkan perusahaan pelat merah yang bisa ditunjuk dan langsung berperan menjadi badan penyangga gas. "Yang punya kemampuan adalah PGN. Tapi PGN dikatakan dimiliki asing. Sementara yang lain tidak punya infrastruktur sebaik dan semasif PGN," kata Sudirman dalam Seminar Nasional Pelaksanaan Permen 37/2015 di Tengah Plus Minus Implementasi Tata Kelola Migas Nasional, Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Ditemui usai memberikan sambutannya, Sudirman menyampaikan secara pribadi dirinya berpendapat untuk mengatasi masalah tersebut sebaiknya badan penyangga gas dibentuk setelah sinergi PGN dan anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertagas, selesai. "Saya punya pendapat begitu. Sinergikan dulu PGN dan Pertagas," imbuh Sudirman.

Dia bilang, walaupun sebagian saham PGN dimiliki oleh asing, bagaimana pun PGN adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Itu kan tinggal masalah itung-itungan. Kira-kita benefit apa yang bisa masuk ke pemegang saham, negara. Jadi bukan sesuatu yang tidak bisa ditemui jalan," jelas Sudirman.

Mantan bos PT Pindad (Persero) itu juga mengusulkan, sinergi antara PGN dan Pertagas bentuknya di bawah induk perusahaan yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh negara. "Ini kewenangan Bu Menteri BUMN. Tapi kita bisa berikan masukan. Holding itu bisa jadi korporasi yang dimiliki 100 persen oleh negara," pungkas Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com