Akan tetapi, dari jumlah yang amat besar tersebut, hanya sekitar 700.000 hingga 800.000 orang yang datang ke Indonesia. Artinya, kurang dari 1 persen dari jumlah tersebut yang melancong ke Tanah Air.
Banyaknya turis asal China menjadi peluang bagi maskapai penerbangan. "Market China adalah pasar masa depan untuk maskapai penerbangan Indonesia. Semuanya harus kompak membuat Indonesia menjadi tujuan wisata untuk pasar China," ujar Commercial Director Sriwijaya Air Toto Nursatyo di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Jumat (26/2/2016).
Toto memaparkan, ada kebijakan yang diberlakukan di China di mana setiap penduduk dengan besaran pendapatan dan pajak tertentu diwajibkan bepergian ke luar negeri. Namun, mereka hanya boleh bepergian ke satu negara setiap tahun.
"Kenapa begitu, karena masalah moneter. Mereka mendorong orang China ke luar negeri untuk melihat globalisasi. Likuiditas mereka terlalu banyak, ketimbang bayar besar ke bunga bank, mereka membuat kebijakan ini agar uangnya dibelanjakan di luar negeri. Kebijakan ini membuat gerakan ke luar negeri memang didorong pemerintah," terang Toto.
Toto menuturkan, potensi seperti ini dapat ditangkap oleh Indonesia untuk menarik wisatawan datang. Pasalnya, gelombang perjalanan para wisatawan dalam jumlah besar ini berlangsung setiap tahun dan secara terus-menerus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.