Di sisi lain, ada sekitar 122 kabupaten atau daerah tertinggal di Indonesia. Sehingga, mau tidak mau diperlukan sinergi dengan pihak lain.
Marwan menuturkan, anggaran untuk pembangunan daerah tertinggal hanya Rp 700 miliar. Sementara itu, anggaran pembangunan daerah tertentu mencapai Rp 1 triliun.
"Kalau kita urus sesuai Nawa Cita untuk membangun daerah tertinggal, terpelosok, terluar insya Allah anggaran tidak cukup. Anggaran Rp 700 miliar. Akhirnya saya 'perkosa' BUMN mari kita dibantu. Alhamdulillah BUMN melalui CSR mau membantu kami," ujar Marwan di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (29/2/2016).
Marwan menjelaskan, sektor keuangan memiliki peran penting dalam pembangunan daerah tertinggal. Pasalnya, pelaksanaan pembangunan mensyaratkan ketersedian modal finansial yang memadai dan dapat diakses semua pihak.
"Daerah tertinggal mempunyai sumber daya alam melimpah, namun tidak terkelola optimal karena terbatasnya akses permodalan. Peran sektor keuangan harus dilihat secara lebih kritis," tuturnya.
Dia mencontohkan, penyaluran pinjaman untuk DKI Jakarta mencapai 32,1 persen dari total alokasi kredit nasional.
Sementara itu, penyaluran pinjaman untuk Papua yang merupakan salah satu daerah tertinggal hanya mencapai 0,57 persen dari total alokasi kredit nasional.
Dengan demikian, Marwan mengharapkan adanya porsi penyaluran pembiayaan yang lebih besar untuk daerah-daerah tertinggal. Sehinggga, daerah-daerah tersebut dapat turut berperan dalam pembangunan ekonomi nasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.