Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetrasi 'E-Commerce' di China 13 Persen, Bagaimana Indonesia?

Kompas.com - 29/02/2016, 19:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan perdagangan berbasis elektronik atau e-commerce kini amat pesat dalam kurun beberapa waktu belakangan.

Namun demikian, meski berbagai perusahaan startup maupun bisnis e-commerce mulai menjamur, tetap saja penetrasinya di dalam negeri masih rendah.

CEO & Co-founder Tokopedia.com William Tanuwijaya menjelaskan, penetrasi e-commerce di Indonesia masih sekitar 1 persen. Sementara itu, di negara seperti China, penetrasi e-commerce sudah mencapai double digit.

Meski penetrasinya masih rendah, namun William yakin dalam waktu singkat penetrasi e-commerce Indonesia akan mencapai double digit seperti yang terjadi di China.

"Penetrasi e-commerce di Indonesia masih 1 persen, di China 13 persen dan Inggris 11 persen dari keseluruhan penduduk. Tinggal masalah waktu bagaimana (penetrasi e-commerce bisa double digit," terang William dalam konferensi pers Indonesia E-commerce Summit & Expo (IESE) di Jakarta, Senin (29/2/2016).

William menjelaskan, negara-negara dengan populasi besar memiliki beragam dorongan untuk memajukan e-commerce.

Amerika Serikat, misalnya, didorong oleh inovasi teknologi, sementara China didorong oleh manufaktur dan India oleh sumber daya manusia yang banyak dan berkualitas tinggi.

Adapun pendorong kemajuan e-commerce menurut William adalah Usaha Kecil Menengah (UKM), yang menyumbang 58 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.

Apabila semakin banyak UKM yang menggunakan saluran e-commerce untuk menjalankan bisnis, maka semakin pesat pula perkembangan e-commerce.

"Semakin banyak UKM yang goes online, maka semakin besar pasar e-commerce Indonesia. Akhirnya, Indonesia bisa menjadi kekuatan e-commerce besar," ungkap William.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com