Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2016, 23:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi kenaikan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani selama Februari 2016 sebesar 0,1 persen menjadi rata-rata di level Rp 5.211 per kilogram (kg).

"Harga GKP pada Februari baik di tingkat petani maupun penggilingan tersebut sudah lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP)," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Selasa (1/3/2016).

Kenaikan harga GKP juga terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,14 persen. Sehingga rata-rata harga GKP di tingkat penggilingan pada Februari 2016 di level Rp 5.298 per kg.

Sebagai informasi, HPP untuk GKP di tingkat petani sebesar Rp 3.700 kg dan HPP untuk GKP di tingkat penggilingan sebesar Rp 3.750 per kg.

Menurut Suryamin, jika harga di lapagan sudah lebih tinggi dari HPP, dampaknya Bulog tidak bisa membeli. Syarat pembelian oleh Bulog yakni sesuai HPP atau di bawah HPP.

Lebih lanjut, Suryamin menjelaskan, pembelian gabah oleh Bulog yang sesuai atau di bawah HPP, disebabkan Perum tersebut harus mampu menyerap gabah sesuai target sesuai dengan anggaran yang diberikan pemerintah.

Suryamin berharap, pemerintah bisa melihat tren kenaikan harga gabah di lapangan ini. Bahkan dia menyebutkan, harga GKG tertinggi sampai menembus Rp 9.000 per kg yakni di Kalimantan Tengah.

Gabah Kering Giling

Selain kenaikan GKP, BPS juga memotret kenaikan Gabah Kering Giling (GKG) pada Februari 2016 sebesar 1,13 persen di tingkat petani, dan 1,09 persen di tingkat penggilingan.

Rata-rata harga GKG di tingkat petani sebesar Rp 5.753 per kg, dan di tingkat penggilingan sebesar Rp 5.869 per kg.

Harga GKG di lapangan ini pun lebih tinggi dibandingkan HPP untuk GKG yang sebesar Rp 4.600 per kg.

BPS mencatat harga GKG tertinggi terjadi di Kalimantan Selatan mencapai Rp 8.878 per kg.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Luhut: Permasalahan Sampah di Laut Bukan Pekerjaan yang Bisa Selesai dalam 5 Tahun

Luhut: Permasalahan Sampah di Laut Bukan Pekerjaan yang Bisa Selesai dalam 5 Tahun

Whats New
Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

Whats New
Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Whats New
Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Whats New
Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Whats New
Warga: 'War' Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Warga: "War" Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Whats New
Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Whats New
Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Whats New
Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Whats New
Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Whats New
Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Rilis
Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Whats New
Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Whats New
5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com