Dia menyarankan kliennya untuk menjual sahamnya. Beberapa manajer investasi lain bahkan mengira dia bercanda.
Tapi, sentimen diantara investor di negara berkembang sudah meluas beberapa lama.
Dulu, banyak investor petualang yang lama berkecimpung di negara berkembang, terutama ke negara pengeksor komoditas.
Mereka mencari return yang lebih baik dibanding negara maju dimana suku bunga sangat rendah.
Salah satunya adalah Devan Kaloo, kepala ekuitas negara berkembang di Aberdeen Asset Management.
Pada 2010, dia memegang dana pensiun Eropa. Sebanyak 80 persen asetnya ditaruh di sektor yang menurut investor mainstream terlalu berbahaya, beberapa tahun sebelumnya.
Kaloo menjalankan pendanaan yang sangat sukses dan memberikan return tahunan hingga 20 persen sejak 2003 dengan menekankan pada saham negara berkembang.
Tapi setelah 2010, Kaloo seperti menutup pengelolaan dananya dan tidak memasarkannya, bahkan mengenakan harga khusus untuk investor baru.
"Bahkan perusahaan dengan manajemen baik dan menguntungkan di negara berkembang pun tidak luput dari hukuman," kata Kaloo.
Menurut dia, hanya sedikit pihak yang tahu bahwa "booming" ekuitas negara berkembang sudah mendekati akhir.
Sebelumnya, ekuitas negara berkembang naik hingga 200 persen dari 2011, indeks utama MSCI turun 35 persen dalam lima tahun terakhir.
Pengelolaan dana Kaloo juga tidak bertahan seiring hengkangnya investor akibat masalah di negara berkembang.
Misal, jatuhnya harga minyak di Nigeria hingga Rusia, atau kekacauan politik di Afrika Selatan.
"Investor pun memilih kembali ke negara maju untuk mendapatkan return lebih baik," lanjut dia.
Dari semua industri, sebanyak 26 miliar dollar AS meninggalkan pendanaan ekuitas negara berkembang tahun lalu, menurut EPFR Global yang berbasis di Boston. Jumlah kecil dari 153 miliar dollar AS yang diterima sejak 1996 hingga saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.