Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Anak Jokowi Membangun Bisnis

Kompas.com - 02/03/2016, 20:30 WIB
KOMPAS.com - Meski menjadi putra seorang Presiden, Gibran Rakabuming Raka tak suka memakai jalan pintas.

Anak sulung Presiden Joko Widodo ini tetap melakoni satu per satu tahap dalam merintis bisnisnya. Mulai dari Solo, Jawa Tengah, Gibran terus mengepakkan sayap bisnisnya ke kota lain di Indonesia.

Selepas lulus kuliah di University of Technology Insearch, Sydney, Australia, pada 2010, pria 28 tahun ini kembali ke kampung halamannya, Solo. Dia ingin punya bisnis sendiri, tak mau meneruskan bisnis keluarga di bidang mebel.

Gibran mengendus peluang berbisnis katering. Maklum, orang tuanya juga pemilik Graha Saba Buana, gedung pertemuan yang sering menjadi pilihan warga untuk resepsi pernikahan.

Sebelumnya, pendapatan gedung tersebut hanya dari sewa. “Padahal, saat pernikahan itu, biaya terbesar justru untuk katering,” ujar Gibran.

Namun, ide saja tak cukup untuk memulai bisnis. Seperti pengusaha lain, Gibran juga menghadapi kendala modal. Apalagi, bisnis katering membutuhkan investasi miliaran.

Kendati saat itu ayahnya saat itu adalah Walikota Solo, dia tak mendapat modal dengan gampang. “Ada bank swasta kecil yang mau memberi pinjaman dengan bunga besar,” ujar dia.

Berbekal pinjaman tersebut, Gibran mendirikan katering Chilli Pari pada Desember 2010. Ia menyulap interior kantor bergaya resto agar calon klien bisa mencicipi langsung citarasa hidangan yang bakal tersaji di perhelatan.

Sebagai pendatang baru, Gibran juga aktif menjaring konsumen. Selain menyebar sendiri brosur di sejumlah event, ia mengirim masakan Chilli Pari ke sejumlah perkantoran untuk test food.

“Awal-awal, sering juga makanannya ditolak sehingga makanan terpaksa dimakan sendiri, bahkan sampai dibuang,” kenang Gibran.

Pelanggan pertama akhirnya datang dari sebuah bank yang menggelar rapat dengan pesanan lebih dari 100 paket. Sejak itu nama Chilli Pari mulai dikenal. Kapasitas jasa kateringnya pun terus meningkat hingga 5.000 paket dalam sebulan. Bahkan, kini mencapai 40.000 paket dalam sebulan.

Setelah kateringnya ramai, Gibran melengkapi Chilli Pari dengan bisnis lain. Tapi, masih di bisnis seputar pernikahan, seperti percetakan undangan, souvenir, rias pengantin dan dokumentasi. Dia menawarkan paket pernikahan, dengan harga mulai Rp 73 juta untuk 1.000 tamu, termasuk sewa gedung Graha Saba.

Merambah aneka bisnis kuliner

Berawal dari kantor sewaan, kini Chilli Pari menempati kantor sendiri. Jangkauan kateringnya tak terbatas di wilayah Solo, tapi sudah melebar hingga ke wilayah Jawa Tengah sampai Jawa Timur.

“Dalam tiga tahun, kami sudah balik modal. Utang bank sudah bisa dilunasi dalam waktu empat tahun,” kata Gibran.

Kompas.com/Mentari Martabak delapan rasa yang jadi andalan Markobar

Setelah usaha kateringnya mapan, pria kelahiran 1 Oktober 1987 ini mulai merintis bisnis lain. Menggandeng teman sebagai mitra bisnis, Gibran membuka Markobar yang menjual martabak dengan berbagai topping.

Sang teman merupakan generasi kedua pendiri Markobar, yang berdiri di Solo sejak 1996. Dalam kemitraan ini, Gibran bertugas menggarap pemasaran, sementara sang mitra bertanggungjawab pada bagian produksi dan dapur. “Urusan modal dan keuntungan, semuanya dibagi dua saja,” jelasnya.

Tak ingin melewatkan masa emas bisnis kuliner, Gibran segera membawa Markobar keluar dari Solo. Saat ini Markobar sudah memiliki 5 gerai. Selain di Solo, gerai Markobar tersebar di Yogyakarta, Semarang, dan Jakarta.

Gibran optimistis, bisnis barunya ini bakal melesat. Sebab, dia melihat, perputaran uang dalam bisnis martabak ini cepat.

Dia memberi contoh, pesanan untuk Markobar Jakarta berkisar 150 - 200 loyang saban hari. Martabak ini dibanderol mulai harga Rp 45.000 untuk topping standar satu rasa, hingga Rp 90.000 untuk martabak dengan topping delapan rasa.

Gibran menargetkan, setiap membuka satu gerai, modalnya harus kembali dalam waktu tiga bulan. Dengan asumsi ini, dia "hakul" yakin, setiap dua bulan bisa membuka dua gerai Markobar.

Sepanjang 2016, suami Selvi Ananda ini menargetkan membuka gerai baru di Bandung, Bali, Manado dan menambah gerai baru di Jakarta.

Bersamaan dengan Markobar, Gibran bersama mitranya juga mendirikan kedai kopi CS Coffee Shop. Kini, sudah ada tiga gerai di Solo, Yogyakarta dan Semarang. Kedai kopi ini berada di satu lokasi dengan gerai Markobar.

Selain itu, Gibran masih memiliki bisnis kuliner lain, yakni ceker ayam bakar. Tak berhenti di situ, Gibran berencana menambah bisnis kuliner terbaru, pasta buntel yang rencananya diperkenalkan Februari ini.

Sulung dari tiga bersaudara ini mengaku, selain Chilli Pari, bisnis yang lain ia jalani dengan menggandeng teman-temannya sebagai mitra. Dia pun selalu mendapat peran di bagian pemasaran. Tak tertutup kemungkinan, ia akan menambah lini kuliner baru jika prospeknya baik. Ia berambisi, selain Chilli Pari, bisnis kulinernya yang lain akan menaklukkan Ibukota. (Oginawa R Prayogo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com