Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Giovanni Mofsol Muhammad
Lawyer

Partner di firma hukum Hanafiah Ponggawa & Partners.

E-commerce, Investor Asing dan Pengembangan UMKM

Kompas.com - 03/03/2016, 17:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Yang keempat, dalam hal pemasaran penjual di e-marketplace sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir, karena pemilik e-marketplace itu sendiri sangat berkepentingan untuk memasarkan e-marketplace-nya, sehingga sebenarnya beban pemasaran beserta biayanya lebih banyak ditanggung oleh e-marketplace.

Dan kelima, teknologi kemudahan dalam melakukan pemesanan dan pembayaran produk penjual adalah merupakan teknologi yang disediakan oleh e-marketplace, sehingga biaya tersebut dalam hal pengembangannya juga ditanggung oleh e-marketplace sebenarnya.

Hal inilah yang membuat pemberdayaan UMKM di Indonesia dimungkinkan, karena UMKM menerima banyak manfaat dari penyediaan pasar elektronik digital tersebut, dengan akses global, beserta pengurangan biaya produksi, transpor dan penelitian.

Alhasil, masyarakat selaku konsumen akan memiliki variasi produk yang lebih beragam dengan harga yang lebih murah. Harga barang yang lebih murah akan memberikan peningkatan kesejahteraan, kesempatan menabung dan investasi, sehingga menciptakan distribusi keuntungan yang merata.  

Melihat potensi digital ekonomi Indonesia, pemerintah Indonesia menerapkannya dengan mensinergikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kelembagaan terkait, salah satunya dengan membuat peta jalan menuju target yang disebutkan di atas yang dinamai blue-print roadmap e-commerce.

Peta jalan itu mencakup 7 aspek strategis yakni logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, perpajakan, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), serta keamanan siber (cyber security).

Bahkan Presiden Joko Widodo juga telah mengunjungi silicon valley sebagai pusat daerah startup tech company dan mengundang ahli Teknologi Informasi dari Indonesia yang sedang berkarya di luar negeri untuk ‘pulang’ dan memberikan nilai tambah bagi Indonesia.

Tidak berhenti di sana, Presiden bahkan telah mendapatkan komitmen dari beberapa tech company besar untuk memberikan training kepada 1.000 technopreneur Indonesia.

Mencoba melihat dari sudut pandang investor, potensi keuntungan bagi e-marketplace juga sangat besar, bahkan berpotensi lebih menguntungkan daripada pelaku retailnya sendiri.  

Keuntungan yang didapat para pelaku retail dalam bentuk uang jelas hanya diterima oleh penjual dari transaksi jual beli tersebut.

Namun dengan konsep e-marketplace, penyelenggara sistem elektronik e-marketplace dapat menarik pembagian keuntungan penjualan dari penjual dan juga menarik biaya transaksi dari pembeli.

Mereka juga dapat menarik biaya atas kerjasama dengan penyedia jaringan pembayaran, dari kerjasama dengan bagian logistik, serta dari kerjasama dengan penyedia mekanisme pembayaran dan/atau penjaminan transaksi.

Selain itu keuntungan juga bisa diperoleh dari biaya memasang iklan di e-marketplace tersebut, atau dengan menjual data elektronik yang dihasilkan dari transaksi.

Dapatlah dibayangkan berapa potensi keuntungan yang bisa didapat dengan adanya potensi jumlah pengguna telepon genggam serta pelaku transaksi e-commerce.

Belum lagi potensi perkembangan bidang usaha yang sifatnya menunjang e-commerce, seperti pengembang aplikasi, jaringan telekomunikasi, dan lain-lain.

Untuk pemberdayaan UMKM melalui e-marketplace, konsep pembiayaan juga sedang digodok pemerinta.

Konsep ini akan mengoptimalkan lembaga keuangan bank sebagai penyalur kredit usaha rakyat (KUR), skema hibah untuk penyelenggaraan inkubator bisnis, skema penyertaan modal melalui modal ventura, dan skema penyediaan seed capital.

Tentu saja hal ini juga akan meningkatkan potensi keuntungan e-marketplace karena bertambahnya potensi jumlah penjual serta kemampuan beli para pembeli itu, serta meningkatnya jumlah permintaan (demand) yang disebabkan menurunnya harga barang-barang pada e-marketplace tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com