“Selaku Gubernur Maluku, saya ingin agar secepatnya diputuskan. Terserah pak Presiden apakah nanti diputuskan di laut (offshore) atau di darat (onshore),” kata Gubernur Maluku Said Assagaff kepada wartawan di Ambon, Kamis (3/3/2016).
Said enggan menanggapi silang pendapat yang terus mengemuka antara Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri ESDM Sudirman Said. (Baca: Ribut Antar-Menteri Soal Blok Masela Tak Sentuh Inti Persoalan)
Dia juga membantah kabar yang beredar jika Presiden Jokowi telah menunda keputusan pengoperasian blok Masela hingga 2018 mendatang.
“Kalau penundaan saya kira tidak sampai 2018. Beliau (Presiden) hanya menunggu waktu yang tepat untuk memutuskan,” ungkap dia.
Pemerintah Provinsi Maluku bersama DPRD Maluku sebelumnya ngotot agar pengelolaan blok gas Masela di lakukan di laut.
Keputusan itu pun telah tertuang dalam Kongres Masyarakat Maluku beberapa waktu lalu. (Baca: Kelola Gas Masela, Maluku Harus Siapkan Modal Rp 25 Triliun)
Seperti diketahui, saat ini hak partisipasi Blok Masela dimiliki Inpex Masela Ltd sebagai operator sebesar 65 persen dan sisanya dimiliki Shell Corporation sebesar 35 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.