Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Bersiap Turunkan Bunga Kredit

Kompas.com - 08/03/2016, 13:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kian galak terhadap para bankir. Aksi terbaru, OJK meminta bank menerapkan suku bunga kredit satu digit (single digit) di akhir 2016 pada seluruh sektor kredit.

Desakan OJK ini merupakan tindak lanjut pasca revisi batas atas (capping) bunga deposito maksimal 75 basis poin-100 basis poin di atas suku bunga acuan atau BI rate.

OJK meyakini, penurunan biaya dana bank melalui capping bunga deposito menolong bank untuk menerapkan bunga kredit single digit.

“Harusnya, bunga kredit di bawah 10 persen untuk semua sektor, termasuk kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),” ujar Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan Nelson Tampubolon, Senin (7/3/2016).

Proyeksi OJK, era suku bunga kredit rendah bisa diterapkan perbankan mulai akhir tahun 2016 secara bertahap. Sebab, simpanan deposito setiap bank memiliki jangka waktu berbeda-beda sehingga penurunan biaya dana pun terjadi bertahap.

Meski sempat menuai protes, sejumlah bank mulai menyanggupi permintaan regulator.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas mengatakan, penurunan suku bunga kredit di bawah 10 persen berpeluang diterapkan paling cepat pada semester II tahun ini.

Rencananya, Bank Mandiri akan menurunkan bunga kredit komersial dan korporasi terlebih dahulu, termasuk UMKM.

“Kami masih akan pikirkan berapa penurunannya karena tergantung sumber dana dan kebijakan lain yang dikeluarkan oleh Kementrian BUMN,” ujar Rohan.

Lebih optimistis, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memperkirakan, pihaknya akan menerapkan bunga kredit maksimal 9,99 persen untuk seluruh sektor kredit.

Saat ini, BCA telah memberikan bunga kredit single digit di kredit korporasi yakni sebesar 9 persen-10 persen. Sementara, kredit pemilikan rumah (KPR) promosi BCA dipatok sebesar 9 persen dan berlaku tetap selama lima tahun.

Selanjutnya, BCA juga akan menurunkan bunga kredit untuk sektor UKM dan komersial. “Kami akan menghemat dan menaikkan komisi,” jelas Jahja.

Masih menghitung

Di sisi lain, sejumlah bank masih enggan menjanjikan penurunan bunga kredit bakal berlaku tahun ini di seluruh sektor. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono mengatakan, revisi capping bunga deposito memang berdampak terhadap penurunan cost of fund.

Tapi, "Bank membutuhkan waktu untuk menurunkan bunga kredit. Bunga kredit single digit akan diterapkan secara bertahap, ada kemungkinan akhir tahun ini," kata Maryono.

Saat ini, bank spesialis KPR ini memberikan bunga kredit paling rendah 12,5 persen di sektor kredit konstruksi.

Adapun bunga KPR komersial sebesar 6,6 persen selama 1 tahun dan bunga KPR subsidi sebesar 5 persen.

Direktur Keuangan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Vera Eve Lim mengatakan, pihaknya masih mempelajari potensi penurunan bunga kredit. OJK berharap, penurunan bunga kredit juga terjadi pada kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan BUKU II.

“Bank kecil secara otomatis menerapkan bunga rendah,” ujar Nelson. Mengutip suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Indonesia (BI), bunga kredit bank masih dipatok double digit per akhir Januari 2016. Apalagi suku bunga untuk kredit mikro yang kebanyakan dipasang di atas 20 persem. (Arsy Ani Sucianingsih, Nina Dwiantika)

Kompas TV Di Balik Penurunan BI Rate

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com