Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Y Bakal Tenggelamkan Perusahaan yang Tak Mampu Adaptasi

Kompas.com - 14/03/2016, 08:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai dominannya generasi Y dinilai menjadi ancaman tersendiri bagi berbagai korporasi yang tak mampu beradaptasi dengan perubahan pasar yang sangat cepat.

Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengungkapkan saat ini akan terjadi perubahan pasar, yang memungkinkan sebuah perusahaan berkembang dengan cepat.

Namun di sisi lain, perubahan tersebut juga akan membuat banyak korporasi semakin menciut dalam waktu yang sangat cepat.

"Karena hal ini akan membuat terjadinya perpindahan pasar. Misalnya dari toko grosir atau mal berpindah ke toko online. Dari taksi tradisional berubah menjadi taksi online seperti Uber, Grab atau Gojek," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (14/3/2016).

Menurut Rhenald, hadirnya generasi Y ini bisa diidentifikasi dari beberapa hal. Pertama adalah munculnya kesenjangan generasi. Selanjutnya terjadi global connections yang lebih cepat, yang dimulai dari finansial dan keahlian, dan disusul oleh produk dan sistem produksi yang sama sekali baru.

Hal lainnya adalah banyaknya peremajaan SDM, dorongan untuk implementasian tata kelola yang lebih baik serta kebutuhan untuk melakukan reformasi berbagai lini.

"Masih banyak shifting atau perubahan yang terjadi akibat hadirnya generasi Y ini," jelas Rhenald.

Harian Kompas, pada hari ini menurunkan laporan mengenai generasi Y yang mengubah wajah korporasi.

(Baca: Generasi Y Mengubah Wajah Korporasi)

Dalam laporan tersebut ditulis bahwa kultur korporasi, gaya kepemimpinan, hingga urusan perekrutan dan metode memotivasi karyawan pun berubah, seiring makin besarnya peran generasi yang lahir setelah tahun 1980 ini dalam perusahaan.

Angkatan kerja yang berusia sekitar 30 tahun-kerap disebut generasi Y atau generasi milenial-kini mendorong perubahan besar dalam pengelolaan bisnis. Generasi ini memiliki karakter berbeda dengan pendahulunya. Mereka pun fasih mengadopsi teknologi digital dalam beragam aspek bisnis.

Perubahan lanskap itu terkonfirmasi oleh beberapa kalangan yang ditemui Kompas sepanjang pekan lalu hingga Minggu (13/3), di Jakarta, antara lain Direktur Grup Royal Golden Eagle Anderson Tanoto yang lahir tahun 1989, Direktur Grup Lippo John Riady yang lahir pada 1985, CEO BrideStory.com Kevin Mintaraga yang lahir pada 1985, dan CEO Bahaso.com Tyovan Ari Widagdo yang lahir pada 1990.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com