Mata uang euro mencatatkan kenaikan dalam sebulan setelah komentar Draghi pada Kamis lalu, tapi kemudian kalah terhadap dollar.
Investor sekarang memfokuskan perhatiannya ke Federal Reserve, bank sentral AS, yang akan mengadakan pertemuan pada Selasa dan Rabu mendatang. Federal Open Markets Committee (FOMC) di Fed diharapkan tidak mengubah suku bunga acuan.
Menurut Richard Scalone, co-head untuk nilai tukar mata uang asing di TJM Brokerage di Chicago, menyatakan naiknya dollar merupakan kombinasi dari pasar yang berkembang terlalu luas akibat kebijakan Draghi untuk tidak memangkas suku bunga acuan.
"Juga akibat aksi koreksi harga yang wajar jika FOMC melakukan hal yang lebih berani," kata dia.
Menurut analis, para pedagang juga memperhatikan keputusan suku bunga acuan dari bank sentral di Swiss, Australia dan Norwegia, sejalan dengan Bank of England dan Bank of Japan. Pertemuan bank sentral tersebut sepertinya akan menjadi tes bagi kemampuan bank sentral untuk mengelola ekspektasi pasar.
Euro turun 0,5 persen pada 1.1197 dollar, juga karena naiknya saham Eropa yang mengalami reli 3 persen sejak pengumuman Draghi yang akan melakukan langkah easing berani, termasuk ekspansi pembelian aset dan pemangkasan suku bunga lebih dalam.
Dollar juga tercatat menguat terhadap Swiss franc (0,45 persen) dan Sterling (0,6 persen).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.