Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanudin Abdurakhman
Doktor Fisika Terapan

Doktor di bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang. Pernah bekerja sebagai peneliti di dua universitas di Jepang, kini bekerja sebagai General Manager for Business Development di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Inisiatif

Kompas.com - 15/03/2016, 14:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Dalam beberapa rapat manajemen yang kami lakukan setiap bulan, sesekali kami berdiskusi tentang kondisi sumber daya manusia di perusahaan grup kami. Biasanya muncul keluhan orang-orang Jepang soal kualitas orang kita.

Kebetulan saya satu-satunya orang Indonesia dalam forum ini. Ini adalah forum yang anggotanya adalah para presiden direktur perusahaan grup kami (ada 12 perusahaan), ditambah direktur di perusahaan holding. Semua orang Jepang.

Salah satu hal yang mereka keluhkan adalah soal rendahnya inisiatif. “Shiji machi,” kata mereka. Artinya banyak orang yang hanya menunggu perintah, kalau tidak diperintah tidak bergerak. Mereka tidak tahu apa yang dilakukan selanjutnya.

Orang seperti ini memang akan jadi beban organisasi. Seorang pemimpin tidak akan sanggup memikirkan segala aspek pekerjaan organisasinya sampai detil. Bawahannya harus mengambil inisiatif, menerjemahkan arah kebijakan pemimpin ke tingkat yang lebih detil dan mengeksekusinya.

Tanpa hal itu, semua beban pikiran akan bertumpu pada pemimpin seorang saja. Kalau sudah begini, organisasi tidak akan berjalan dengan baik.

Apa itu inisiatif? Kata ini berasal dari bahasa Inggris, to initiate, artinya memulai. Mengambil inisiatif artinya memulai suatu tindakan.

Dalam hal organisasi tindakan yang kita mulai bisa merupakan sesuatu yang sama sekali baru, tapi tidak harus selalu begitu. Inisiatif dalam pengertian yang kedua bisa bermakna sebagai penjabaran strategi/kebijakan yang sudah ada.

Bagaimana mengambil inisiatif? Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami organisasi tempat kita bekerja, lalu memahami posisi dan peran kita dalam organisasi tersebut.

Mengambil inisiatif bukan berarti kita boleh asal bertindak, yang penting memulai sesuatu. Berinisiatif artinya bertindak selaras dengan tujuan organisasi, dan sesuai dengan fungsi dan wewenang kita.

Pengetahuan tentang organisasi serta peran kita akan memastikan tindakan yang kita mulai sesuai dengan kebutuhan, serta memberi kita panduan tentang batas yang tidak boleh kita lampaui.

Yang kedua adalah hal yang lebih teknis, yaitu memahami arahan dari pimpinan. Peran kita adalah menerjemahkan arahan itu menjadi tindakan-tindakan di lapangan. Inisiatif bermakna, kita menerjemahkannya menjadi rencana tindakan yang lebih detil serta mengeksekusinya.

Tapi inisiatif bisa pula bermakna bahwa kita memperpanjang garis vektor yang sudah digambarkan oleh pimpinan. Ingat, kita hanya memperpanjang garis itu, bukan membelokkannya ke arah lain.

Kita pun harus waspada, ada batas yang tidak boleh kita lewati. Jangan mememperpanjang garis terlalu jauh.

Bolehkah kita membelokkan arah garis kebijakan? Sampai di mana batas kita dalam menarik garis perpanjangan tadi? Dalam hal ini manajemen Jepang punya konsep yang disebut horenso.

Horenso adalah nama sayur, sejenis bayam. Tapi dalam hal ini horenso adalah singkatan, hokoku (lapor), renraku (kontak), sodan (konsultasi/diskusi). Boleh saja kita berinisiatif membelukkan arah garis kebijakan yang diberikan atasan kita, tapi kita perlu berkonsultasi dengan dia.

Kita juga harus tahu sampai di mana kita harus berhenti, atau di mana kita harus belok lagi. Dalam hal ini horenso, komunikasi dengan atasan, juga dengan anggota tim yang lain harus terus dilakukan.Ada beberapa sikap praktis yang bisa kita kembangkan untuk membangun inisiatif.

  1. Terus bekerja dan berpikir untuk mencari solusi. Jangan pernah menyerah ketika usaha yang kita lakukan belum mampu menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Hanya dengan mencoba melalui berbagai cara kita akan menjadi lebih kreatif dengan berbagai ide. Ingat, ide bisa menjadi kontribusi yang paling mahal bagi organisasi.
  2. Biasakan untuk bekerja lebih. Ini terkait dengan memperpanjang garis vektor tadi. Biasakan untuk mengerjakan lebih dari garis arahan yang diberikan pada kita.
  3. Berpikirlah sebagai anggota tim. Kita tidak bekerja sendiri dalam organisasi. Mengambil inisiatif bisa bermakna membaca posisi posisi sejawat, lalu kita menentukan tempat kita berdiri, untuk mengambil peran di situ. Persis seperti pemain sepak bola yang memilih tempat untuk menerima umpan, mengopernya kepada anggota tim lain, atau menendangnya ke gawang lawan.
  4. Biasakan untuk berbagi gagasan dan berdiskusi. Berinisiatif bisa bermakna mempengaruhi orang lain untuk menuju pada suatu arah tertentu. Menyebarkan gagasan tentang apa yang akan atau sedang kita lakukan, mengajak orang melakukannya bersama, adalah hal penting. Bila ini berhasil dilakukan, maka kita akan mendapatkan energi yang lebih banyak untuk mewujudkannya.
  5. Pertimbangkan setiap kesempatan. Solusi untuk berbagai masalah boleh jadi tersembunyi di berbagai tempat. Bila kita tidak mencoba, mungkin kita tidak akan pernah sampai kepada solusi tersebut.
  6. Selalu menambah pengetahuan dan keterampilan, sehingga kita selalu siap untuk penugasan baru, atau menyelesaikan masalah baru.
  7. Bertanggung jawablah. Selesaikan apa yang telah Anda mulai. Bertanggung jawablah terhadap hasilnya, baik atau buruk. Jangan hanya mengklaim bisa hasil baik, dan menghindar bila ternyata hasilnya buruk. Hasil buruk tidak perlu ditangisi, tapi harus dijadikan bahan evaluasi untuk berbuat lebih baik lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com