Bank Dunia juga mendesak pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi di sektor logistik guna mengembangkan daerah terpencil sekaligus untuk menciptakan diversifikasi ekonomi.
"Perkembangan sistem logistik pengiriman tidak dapat mengikuti pesatnya perkembangan ekonomi Indonesia sejak tahun 2000," kata Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop dalam paparannya di Jakarta, Selasa (15/3/2016).
Diop pun menuturkan, biaya logistik di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga lantaran rendahnya pemanfaatan aset-aset logistik.
Tingginya biaya tersebut juga diperburuk oleh rantai pasokan di Kawasan Timur Indonesia yang panjang dan terfragmentasi.
Sektor ini, imbuh Diop, juga menghadapi waktu penyelesaian di pelabuhan atau turnaround time yang panjang, tingkat efisiensi pelabuhan yang rendah, dan kemacetan jalan.
Persyaratan birokrasi yang berat mendorong buruknya fasilitasi perdagangan dan panjangnya waktu tunggu peti kemas.
"Ketidakefisienan logistik semakin diperburuk dengan peraturan-peraturan yang terfragmentasi, aturan investasi yang rumit, dan pembatasan FDI (Investasi Asing Langsung)," jelas Diop.
Dia menyatakan, integrasi dalam negeri Indonesia dapat diartikan upaya daerah-daerah terpencil agar terhubung dengan daerah-daerah pendorong pertumbuhan. Selain itun juga diartikan integrasi ke rantai nilai dunia, dan diversifikasi ekonomi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.