Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Minta Kontrol Ketat Distribusi Antibiotik

Kompas.com - 16/03/2016, 06:07 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan meminta perlu dilakukan pengawasan ketat terhadap distribusi antibiotik. Sebab, penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol atau tidak sesuai ketentuan dapat menimbulkan resistensi antimikroba.

"Perlu kontrol yang lebih ketat terhadap penjualan dan distribusi antibiotik, serta terhadap pengawasan pangan dalam negeri," kata Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Widodo, pada Talk Show Edukasi “Waspada Residu Antibiotik Pada Pangan”, Selasa (15/3/2016).

Talk show digelar untuk memperingati Hari Hak Konsumen Dunia setiap tanggal 15 Maret dan disiarkan langsung oleh Radio Republik Indonesia (RRI).

Acara ini diikuti oleh 75 peserta dan hadir sebagai narasumber dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Menurut Widodo, penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol dapat menimbulkan reaksi alergi, efek karsinogenik dan mutagenic, bahkan resistensi antimikroba.

Hasil studi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI menunjukkan antibiotik dipahami oleh masyarakat sebagai obat segala penyakit.

Padahal, antibiotik merupakan zat antibakteri.

Penggunaan antibiotik di dunia kesehatan bertujuan untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri dengan cara membunuh atau melemahkan bakteri yang menjadi penyebab.

Yang memprihatikan, peningkatan kasus resistensi antimikroba juga terjadi pada hewan ternak. "Ini memperihatinkan. Antibiotik itu seharusnya digunakan oleh manusia, tetapi saat ini diberikan ke hewan ternak," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com