Tapi Naruto tidak akan sendirian. Tencent berencana membawa 300 franchise anime Jepang dan berencana jadi raksasa multimedia terbesar di China.
Pencipta aplikasi chatting WeChat dan QQ ini berencana untuk mendorong pendapatan dengan berbagai cara. Misal dengan menempatkan komik berbayar dan melisensi karakter untuk film, game, mainan serta pakaian.
Dengan pendekatan ini, Tencent mengejar pasar domestik yang diekspektasi akan bertumbuh dua kali lipat dengan nilai 31 miliar dollar AS di 2020.
"Di bisnis ini, harus entertainment lintas platform dan dikembangkan dalam berbagai dimensi," kata Ma Huateng, Chairman Tencent dan juga orang terkaya ketiga di China.
Tencent saat ini sedang mengembangkan studio domestik untuk menciptakan lebih banyak konten lokal, menggunakan novel China baik klasik maupun online, sebagai bahan utama.
Beberapa diantaranya yang terkenal yakni judul, “There Was a Ling Jian Mountain” and “The Weirdo.”
Tencent menggunakan model bisnis Marvel Studios untuk melawan titan anime Jepang, Toei Animation Co Ltd dan Studio Ghibli Inc serta rival domestik Alibaba Group Holding Ltd dan Baidu Inc.
Pasar anime di Jepang diestimasi mencapai 1,6 triliun yen (14,1 miliar dollar AS) di 2014, berdasarkan data Asosiasi Anime Jepang. Jumlah tersebut naik 10 persen dari tahun sebelumnya.
"Saat ini, yang terbaik bagi kami adalah melakukannya di China," tambah Ma.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.