Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daewoo Securities: IHSG Hari Ini Waspadai Pelemahan

Kompas.com - 17/03/2016, 06:14 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Analisis teknikal PT Daewoo Securitirs Indonesia memperlihatkan adanya formasi side by side bullish pada titik 81.42 overbought stochastic.

Menurut T Heldy Arifien, Seniro Technical Analyst Daewoo Securities, formasi ini diharapkan masih memberikan ruang bagi Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) untuk melanjutkan penguatan menguji resistensi 4.890-4.895.

"Waspadai tekanan pelemahan yang akan mengembalikan arah pergerakan IHSG untuk melengkapi target menutup celah support 4.814-4.835," kata dia melalui rilis analisis teknikal ke Kompas.com.

Sebelumnya pada perdagangan Rabu (16/3/2016), IHSG dibuka dibuka melorot 0,02 persen akibat aksi jual asing. IHSG juga turun akibat belum pastinya arah kebijakan suku bunga AS maupun Bank Indonesia.

Aksi jual asing (net sell) membukukan pejualan bersih Rp 281,02 miliar diseluruh papan perdagangan.

Tujuh dari 10 sektor pendukung berhasil mencatatkan nilai positif di akhir sesi perdagangan sore kemarin.

Sektor aneka industri yang dimotori oleh penguatan ASII yang mencatatkan keuntungan 1,41 persen, menjadi lokomotif penggerak IHSG.

IHSG untuk selanjutnya ditutup menguat 0,24 persen di level 4.861.44.

Bargain hunting terjadi pada sejumlah saham seperti BBNI, ASII, TLKM, BBCA, UNVR serta 190 saham lain.

Bargain hunting ini mencoba menahan laju tekanan pelemahan 125 saham lain, dan mendorong IHSG menguat 11.66 poin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com