Dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/3/2016), tingginya animo kaum muda dan nasabah menggunakan produk digital ini mendorong BCA meningkatkan kualitas layanan dengan menghadirkan Sakuku versi terbaru.
Sebelumnya, lima bulan lalu BCA sudah merilis produk Sakuku. Tapi, Sakuku Plus versi terbaru akan menyediakan fitur-fitur semakin menarik demi merespon kebutuhan nasabah.
Kehadiran Sakuku Plus juga merupakan salah satu persembahan BCA di rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-59.
"Kami ingin menggunakan kemudahan yang ditawarkan dunia digital masa kini untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan nasabah BCA," ujar Ina Suwandi, Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA.
Sebelumnya, pengguna Sakuku bisa mengisi pulsa baik untuk diri sendiri, untuk orang lain maupun permintaan pulsa dan membayar belanja di merchant online maupun merchant fisik.
Untuk Sakuku Plus, pengguna bisa melakukan split bill dengan membagikan tagihan transaksi pembayaran kepada sesama pengguna Sakuku Plus lain.
Keunggulan lain, sekalipun Sakuku merupakan layanan perbankan digital, nasabah dapat tetap menarik saldo Sakuku Plus di ATM BCA terdekat.
Saldo yang pada awalnya maksimal Rp 1.000.000 kini telah ditingkatkan menjadi maksimal Rp 5.000.000.
Sakuku sendiri merupakan salah satu bentuk dukungan BCA kepada program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Hingga akhir 2015 Bank Indonesia (BI) mencatat, penggunaan uang elektronik mencapai Rp 5,2 triliun.
Angka tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan penggunaan uang elektronik di 2009 yang hanya sebesar Rp 520 miliar.
BCA berharap kehadiran Sakuku dan inovasi fitur-fitur di dalamnya dapat meningkatkan transaksi nontunai di Indonesia dan juga menumbuhkan kebiasaan penggunaan uang non tunai kepada masyarakat Indonesia.