Wartawan, Editor, Kolumnis
Setelah menggelar rapat selama dua hari pada 16 – 17 Maret 2016, Rapat Dewan Gubernur yang dipimpin Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo akhirnya memutuskan posisi BI rate di level 6,75 persen, turun 25 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7 persen per tahun.
Penurunan tersebut merupakan yang ketiga kali berturut-turut. Artinya dalam 3 kali rapat bulanan sejak Januari 2016, BI selalu menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin.
Dengan demikian, hingga Maret 2016, BI rate telah turun 75 basis poin dibandingkan posisi akhir tahun 2015 sebesar 7,5 persen.
Dilihat dari data historisnya, penurunan BI Rate sebesar 75 bp dalam rentang 3 bulan merupakan yang terbesar sejak November 2011.
Saat itu, hanya dalam rentang dua bulan, yakni pada periode Oktober – November 2011, BI rate turun 75 basis poin dari 6,75 persen menjadi 6 persen.
Penurunan berturut-turut BI rate terbesar sepanjang sejarah terjadi pada periode Juli 2006 – Maret 2007 dengan besaran mencapai 350 bp.
Penurunan besar juga pernah terjadi pada periode Desember 2008 – Agustus 2009, saat BI Rate turun 300 bp, dari 9,5 persen menjadi 6,5 persen.
Kendati saat ini BI rate telah turun selama 3 bulan berturut-turut menjadi 6,75 persen, posisinya masih jauh dari level BI rate terendah yang pernah dicapai, yakni 5,75 persen selama periode Februari 2012 – Mei 2013.
Tentu saja, jika ada penurunan, maka ada kenaikan.
Sepanjang sejarahnya, BI rate beberapa kali pernah naik berturut-turut dengan angka yang cukup besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.