Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Kapal Patroli Indonesia Tidak Menembaki Kapal Ikan China

Kompas.com - 21/03/2016, 17:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi menegaskan bahwa kapal patroli KP Hiu 11 tidak menembaki baik kapal maupun awak kapal ikan China, KM Kway Fey 10078, pada Sabtu (19/3/2016).

Susi menjelaskan, KM Kway Fey 10078 menjadi target operasi diduga karena melakukan penangkapan ikan ilegal di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

KP Hiu 11 bermaksud menghampiri KM Kway Fey 10078 untuk melakukan investigasi.

Kronologisnya, pada saat didekati, kapal tersebut lari. Akhirnya kapal Indonesia mengeluarkan tembakan peringatan sesuai dengan prosedur.

"Kalau kita mau nangkap, investigasi sebuah kapal, kapalnya didekati malah lari, ya harus kita kasih tembakan peringatan," kata Susi, Jakarta, Senin (21/3/2016).

Lebih jauh dia menuturkan, KP Hiu 11 tidak bermaksud dan memang tidak menembaki baik kapal KM Kway Fey 10078 ataupun awak kapal tersebut.

Tembakan yang dilepaskan KP Hiu 11 ditegaskannya lagi hanyalah tembakan peringatan. (Baca: Susi: China Harus Larang Kapal-kapalnya Tangkap Ikan di Perairan Indonesia!)

"Jadi di sini klaim mereka (China) bahwa kapal kita menembakkan senjata, itu harus disebut dan diverifikasi; Nembaknya ke mana? Kita nembakkannya ke udara kok, sebagai peringatan," sambung Susi.

China Intervensi

Susi melanjutkan kronologis, setelah delapan ABK berkewarganegaraan China dipindahkan dari KM Kway Fey 10078, selanjutnya KP Hiu 11 menuju wilayah Natuna.

"Dalam proses penarikan yang sudah hampir 70-80 mil, tiba-tiba kapal coastguard mereka menabrak kapal ikan mereka untuk memberhentikan penarikan," imbuh Susi.

Insiden penabrakan itu sangat disayangkan. Sebab, kata Susi, coastguard China tidak mengindahkan keselamatan awal kapal baik ke-delapan ABK kapal ikan maupun awak patroli RI.

Dia bilang, kesengajaan coastguard China menabrakkan atau menumburkan kapal tersebut bisa berakibat fatal dan serius, bahkan bisa menimbulkan korban kematian.

Susi bilang, kejadian tersebut juga sangat tidak benar lantaran dilakukan pada saat KP Hiu 11 hendak memasuki wilayah teritorial RI.

"Itu kami anggap sebagai intervensi kepada penegakkan hukum dalam rangka Indonesia memerangi IUU Fishing," tandas Susi. (Baca: Di Kantor Susi, Menlu Retno Marsudi Sampaikan Protes Keras ke China)

Kompas TV Kapal Penyelundup Narkoba Diperiksa Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com