Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jadi Negara Terbesar Kedua Tujuan Investasi China

Kompas.com - 21/03/2016, 18:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara tujuan investasi China.

Tercatat nilai investasi China ke Indonesia hingga Februari 2016 mencapai 23,25 miliar dollar AS.

Mengutip data Financial Times, Franky menyebut investasi China ke luar negeri tersebut antara 2010 hingga 2015 mencapai 219,897 miliar dollar AS. Dengan demikian, 11 persen investasi China ditujukan ke Indonesia.

"Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara tujuan investasi dari China. Nomor 1 adalah Amerika Serikat, nomor 3 Rusia dan nomor 4 India," kata Franky dalam konferensi pers di kantornya, Senin (21/3/2016).

Lebih lanjut, Franky menyatakan, investasi China di Indonesia terus meningkat dalam kurun 2010 hingga 2016.

Adapun komitmen investasi terbesar China di Indonesia tercatat terjadi pada tahun 2015 lalu, yakni senilai 22,678 miliar dollar AS.

Sementara itu, pada periode Januari hingga Februari 2016, komitmen investasi China di Indonesia mencapai 3,202 miliar dollar AS.

Pada bulan Januari hingga Maret 2016 lalu, BKPM melakukan kunjungan kerja ke tiga kota di China, yakni Beijing, Shanghai, dan Huzhou. Adapun minat investasi yang teridentifikasi mencapai sekitar 10,8 miliar dollar AS.

Franky merinci, di Shanghai, BKPM mengidentifikasi minat investasi berasal dari 6 perusahaan dengan nilai investasi kurang lebih 1,8 miliar dollar AS.

Adapun di Beijing, BKPM mengidentifikasi minat investasi berasal dari 8 perusahaan dengan nilai investasi kurang lebih 9 miliar dollar AS.

"Di Huzhou, jumlah perusahaan yang berminat mencapai 14 persen. Akan tetapi, nilai investasinya belum ada," jelas Franky. (Baca: Utang Indonesia ke China Semakin Melejit, Per Januari Sudah Naik 59 Persen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com