Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Christovita Wiloto
CEO & Managing Partners di PowerPR

CEO & Managing Partners di PowerPR - Christovita Wiloto & Partners
Lahir di Cilincing di akhir tahun 60-an, penulis buku "The Power of Public Relations dan Behind Indonesia's Headlines" ini adalah pendiri Indonesia Young Entrepreneurs dan Strategic Indonesia.

Generasi Y & Z dan Matinya “Middle Man”

Kompas.com - 29/03/2016, 16:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Makin marak aplikasi online penjualan property yang perlahan bisa membunuh agen-agen property. Apa lacur? Karena, penjual bisa langsung berinteraksi dengan calon pembeli.

Bahkan, akan semakin semarak aplikasi online penjualan barang-barang branded yang segera akan membunuh para distributor. Maklum, pembeli bisa langsung membeli ke aplikasi merek dagang yang mereka sukai tanpa capek memilah-milih.

Makin marak aplikasi online musik yang segera akan membunuh toko-toko penjual CD, karena generasi muda ini lebih suka langganan musik dari pada beli musik, persis seperti jadi anggota perpustakaan musik.

Makin marak aplikasi online buku yang segera akan membunuh toko-toko buku. Itu pasti, sebab generasi muda ini lebih suka langganan perpustakaan online dari pada beli buku di toko-toko buku besar sekalipun.

Makin marak aplikasi online media yang segera akan membunuh media-media konvensional. Itu memang sudah terjadi, dan perlahan akan semakin bertambah jumlah media cetak yang “tinggal nama”. Tak lain, karena generasi muda ini tidak mau beli media, tidak mau sajian berita. Mereka lebih suka pilih sendiri berita yang mereka suka. Yang pasti, bacaan itu gratis!

Bahkan, saking canggihnya, partai-partai politik pun akan segera mati. Generasi ini tidak mau dibodohi partai-parta politik, karena mereka bisa dengan segera menyampaikan aspirasinya dan ingin segera aspirasinya direspons dengan baik. Maka, orang-orang seperti Ahok, Ridwan Kamil, atau Risma yang paham dan responsif bisa survive dan disukai.

Langsung ke sumber

Boleh jadi, Generasi Y dan Z ini lebih suka berinteraksi langsung dengan pemimpinnya, baik itu dengan Jokowi dan Ridwan Kamil di sosial medianya. Pemimpin yang sulit digapai akan segera mati.

Dulu, Gen X bisa kaya raya dengan menjadi penghubung ke orang-orang hebat, mulai selebriti sampai pejabat di lingkar istana. Sekarang, cukup dengan Twitter, Facebook, LinkedIn dan aneka media sosial lainnya, siapapun dapat dengan mudah menghubungi para elite tersebut. Maaf, tak perlu perantara!

Ke depan, sekolah-sekolah yang berbasiskan tembok-tembok dan harus ada propertinya juga akan tutup. Ya, karena generasi yang sangat multitasking ini lebih suka mengatur sendiri pendidikan yang mereka sukai, waktunya fleksibel, dan ingin lebih cepat dan tidak ingin bertele-tele, serta ingin mempelajari ilmu-ilmu dari berbagai negara lain yang tidak tersedia di wilayah/negaranya. Lewat aplikasi online, semua itu akan terjadi.

Jadi, para sahabat Generasi X, kita harus berubah kalau tidak ingin segera punah seperti dinosaurus. Zaman benar-benar sudah berubah.

Semua bentuk middle man cepat atau lambat akan mati. Mereka akan punah. Generasi Y dan Z tidak suka berurusan dengan perantara, calo, atau middle man. Mereka ingin langsung ke sumbernya.

Ya, “Gen Y dan Z” adalah negerasi suka kreativitas dan sangat menikmati hidup. Mereka tidak suka yang ribet, memilih hidup secara efisien dan efektif. Mereka lebih suka bekerja di kafe ketimbang di kantor. Semua pekerjaannya bisa mereka tuntaskan cukup dengan gadget-nya.

Mereka lebih suka bersosialisasi. Karya-karyanya luar biasa dan bisa dijual mahal sekali bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari Generasi X.

Mereka sangat multitasking karena mampu mengerjakan beberapa hal sekaligus berkat pemikiran-pemikirannya yang kreatif, energik, dan no mental block, tidak ada halangan atau ketakutan untuk menghadapi berbagai tantangan.

Pergaulan mereka pun multinasional, antar-bangsa, walau kadang tidak saling menguasai bahasanya sekalipun. Semua halangan bisa diterjang.

Namun, generasi ini cenderung malas. Tapi, justru karena ini mereka menciptakan banyak inovasi yang mempermudah hidup. Mereka adalah penikmat seni, tidak suka merokok, suka bermain, bersosialisasi, dan travelling.

Koneksi mereka global, menghargai setiap individu, murah untuk bertepuk tangan mengapresiasi karya orang lain yang semua dianggap unik. Semua terasa simpel.

Toh, ini bukan kiamat, tapi sekadar revolusi zaman saja. Zaman yang membuat segala hal tidak perlu bertele-tele dan banyak membuang waktu macet di jalan. Mereka ogah cari parker karena harus kerja dari kantor, harus repot meniti birokrasi, dan tidak suka basa basi. Mereka berprinsip straight forward, maunya langsung-langsung saja. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com