Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Harus Manfaatkan Jalan yang Dibuka OJK

Kompas.com - 31/03/2016, 12:47 WIB
Muhammad Fajar Marta

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Dalam beberapa bulan terakhir, OJK gencar melakukan kerja sama dengan bank sentral atau otoritas keuangan sejumlah negara.

Pada 22 Maret 2016, OJK menandatangani kesepakatan sektor jasa keuangan dengan Bank Sentral Timor Leste Banco Central de Timor-Leste (BCTL).

Kesepakatan tersebut untuk membuka jalan agar bank-bank Indonesia bisa meluaskan jaringan atau berbisnis di Timor Leste. (Baca : OJK Jalin Kerja Sama dengan Bank Sentral Timor Leste)

Selanjutnya hari ini, Kamis (31/3/2016) OJK menandatangani kesepakatan awal (Letter of Intent) dengan Bank of Thailand (BoT).

Penandatanganan LoI tersebut dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad dan Gubernur BoT Veerathai Santiprabhob di Bangkok.

Seperti dengan Timor Leste, kerjasama dengan BoT juga untuk membuka jalan bagi industri jasa keuangan Indonesia mengembangkan jaringan dan bisnisnya di Thailand. (Baca:  Gandeng Bank of Thailand, OJK Dorong Perbankan Nasional Ekspansi ke Thailand).

Sebelumnya, OJK juga menjalin kerjasama dengan Korea Selatan, Malaysia, dan Myanmar. Triyono, Advisor Bidang Hubungan Internasional dan Kelembagaan OJK mengatakan, selama ini, hubungan Indonesia dengan negara lain belum seimbang terkait kerjasama industri perbankan.

Bank-bank asal Malaysia dan Singapura misalnya, sudah membangun jaringan kantor dan ATM yang luas di seantero Indonesia. Sementara, jaringan bank nasional di kedua negara tersebut masih minim.

Bank asal Thailand, Bangkok Bank, juga telah membuka kantor perwakilan di Indonesia. Namun tidak ada satupun bank asal Indonesia yang membuka jaringan di Thailand.

Karena itu, menurut Triyono, perbankan nasional harus memanfaatkan seoptimal mungkin jalan yang telah dibuka OJK.

"Namun, OJK tidak bisa memaksa karena bank juga harus melihat peluang bisnisnya," kata Triyono di Bangkok Thailand Kamis (31/3/2016).

Triyono menjelaskan, dalam kesepakatan antara OJK dan bank sentral Malaysia, nantinya bank-bank dari kedua negara boleh membuka cabang berapa pun jumlahnya di negara yang menjadi mitra. Jadi bank asal Indonesia boleh mengembangkan jaringan seluas-luasnya di Malaysia.

Disepakati pula, bank asal Indonesia boleh membangun ATM sebanyak-banyaknya di Malaysia. Namun sayangnya, hingga kini, belum ada perbankan nasional yang benar-benar serius ingin meluaskan jaringan di negeri jiran tersebut.

OJK berharap bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri, dapat memanfaatkan jalan yang telah dibuka OJK. Sebab, dengan kapasitas modal dan kompetensinya, Bank Mandiri sangat potensial untuk berekspansi ke luar negeri.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, salah satu fokus Mandiri ke depan adalah menjadi bank regional yang unggul.

Kompas TV Indonesia Butuh Reformasi Struktural Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com