JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen pada bulan Maret 2016 mencapai 0,19 persen. Ada beberapa komoditas pertanian yang mudah busuk menjadi penyumbang inflasi Maret 2016.
Pertama bawang merah. Komoditas ini mengalami kenaikan rata-rata harga 31,99 persen pada Maret 2016, memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,16 persen.
Curah hujan cukup tinggi di beberapa sentra produksi bawang merah menyebabkan komoditas ini mengalami gagal panen. "Sehingga pasokan dari sentra produksi menjadi turun. Terjadi kenaikan harga di 74 kota IHK, dimana kenaikan tertinggi terjadi di Tegal sebesar 86 persen, dan Kudus sebesar 71 persen," ucap Kepala BPS Suryamin dalam paparan, Jumat (1/4/2016).
Kedua, cabai merah yang mengalami kenaikan rata-rata harga 20,37 persen pada Maret 2016, memberikan sumbangan ke inflasi sebesar 0,13 persen. Sama halnya dengan bawang merah, hujan yang mulai banyak mengguyur beberapa daerah menyebabkan kurangnya pasokan di sentra produksi. "Terjadi kenaikan harga cabai merah di 75 kota IHK. Kenaikan tertinggi terjadi di Tanjung sebesar 84 persen, dan di Manokwari sebesar 78 persen," imbuh Suryamin.
Ketiga adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan rata-rata harga sebesar 31,52 persen, dan menyumbang inflasi Maret 2016 sebesar 0,05 persen. Suryamin menuturkan, hujan yang terus mengguyur menyebabkan banyaknya gagal panen dan berkurangnya pasokan dari sentra produksi. "Harga cabai rawit mengalami kenaikan di 73 kota IHK, tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 145 persen, dan Kediri sebesar 144 persen," terangnya.
Keempat adalah komoditas bawang putih yang mengalami kenaikan rata-rata harga 8,46 persen, dan memberikan andil terhadap inflasi Maret 2016 sebesar 0,02 persen. Terjadi kenaikan harga bawang putih di 80 kota IHK, tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 28 persen, dan di Bulukumba sebesar 22 persen.
Di luar komoditas yang mudah busuk itu, ada satu komoditas yang juga mendorong inflasi Maret 2016, yaitu emas perhiasan. Suryamin menyampaikan, terjadi kenaikan rata-rata harga emas perhiasan sebesar 2,46 persen. Kenaikan terjadi karena mengikuti perkembangan harga emas internasional, dan memberikan andil terhadap inflasi Maret 2016 sebesar 0,03 persen. "Terjadi kenaikan harga emas perhiasan di 69 kota IHK, tertinggi di Bau-bau dan Manado sebesar 8 persen dan di Banyuwangi sebesar 6 persen," pungkas Suryamin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.