Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Terlihat, Dampak Tol Laut

Kompas.com - 01/04/2016, 16:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konektivitas yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui tol laut mulai menunjukkan hasil. Meskipun baru empat dari enam trayek yang beroperasi, terlihat kenaikan volume barang dan penumpang yang diangkut melalui kapal laut.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) volume barang yang diangkut menggunakan kapal laut selama Januari-Februari 2016 mencapai 39,73 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan 9,01 persen dibandingkan Januari-Februari 2015 yang tercatat sebanyak 36,45 juta ton. "Pada Januari-Februari 2015 volume angkutan barang hanya naik 0,5 persen dibandingkan Januari-Februari 2014. Ini mudah-mudahan terjadi titik balik pertumbuhan ekonomi. Karena dalam sektor transportasi sudah menunjukkan gambaran meningkat cukup drastis," kata Kepala BPS Suryamin dalam paparan, di Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Tidak hanya volume angkutan barang yang mengalami peningkatan, jumlah penumpang yang diangkut dengan kapal laut sepanjang Januari-Februari 2016 pun menunjukkan kenaikan 48,44 persen. Jumlah penumpang yang diangkut dengan kapal laut pada periode tersebut mencapai 2,91 juta penumpang. Sedangkan pada Januari-Februari 2015 jumlah penumpang yang diangkut kapal laut hanya 1,96 juta penumpang. "Terjadi lonjakan cukup spektakuler ternyata karena adanya pembangunan tol laut yang dibangun, ada empat yang sudah berjalan," imbuh Suryamin.

Suryamin merinci empat trayek  tol laut yang sudah beroperasi, yaitu Tanjung Priok-Natuna, Tanjung Perak-Merauke, Tanjung Perak-Waingapu, serta Tanjung Perak-Timika. Sedangkan yang masih dalam proses adalah jalur Tanjung Priok- Biak dan Makassar-Ternate-Bacan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menambahkan, beroperasinya tol laut diharapkan dapat mendorong pengendalian inflasi di berbagai daerah, utamanya di kawasan timur Indonesia. "Dengan perbaikan sistem distribusi dengan tol laut, dan perbaikan (harga) energi seperti BBM dan sebagainya, inflasi bisa terkendali," ucap Sasmito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com