KOMPAS.com - Iran sedang mencari pendanaan sebesar 2,5 miliar dollar AS atau setara Rp 32,8 triliun (kurs Rp 13.147,50 per dollar AS) untuk memodernisasi tanker minyaknya. Hal itu disampaikan oleh direktur National Iranian Tanker Company (NITC), mengutip kantor berita IRNA.
Iran baru saja melalui saksi perdagangan minyak oleh negara Barat akibat ambisis Teheran untuk senjata nuklir.
Pada bulan lalu, laporan Reuters mengatakan bahwa ada dua perusahaan China yang mencoba menggarap proyek ini, yakni dengan memodernisasi kapal tanker dan membangun kereta cepat.
"Untuk membangun tanker minyak, sebanyak 2,5 miliar dollar AS akan diinvestasikan untuk itu," kata Ali Akbar Safaei, managing director National Iranian Tanker Company (NITC).
NITC saat ini memiliki 70 tanker tapi kebanyakan sudah berumur dan memerlukan asuransi baru, pengetesan, inspeksi dan sertifikasi, atau klasifikasi kapal. Hal itu perlu dilakukan agar tanker ini bisa melalui perairan internasional.
Safaei mengatakan NITC merupakan perusahaan Iran pertama yang menyewakan kapalnya ke pihak asing setelah sanksi dibuka.