JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Kementerian BUMN melakukan penggabungan dua perusahaan farmasi pelat merah masih mengalami tarik ulur.
Rencana penggabungan PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma (Persero) Tbk yang bergerak disektor farmasi ini sudah berlangsung sejak 2004 lalu dan belum menemui titik terang hingga kini.
Sekertaris Perusahaan PT Indofarma Yasser Arafat mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksakan para pemegang saham untuk memberikan lampu hijau terkait penggabungan dua emiten farmasi tersebut.
"Kami siap dengan semua itu, tapi ini kan domainnya pemegang saham. Kita tidak bisa paksakan pemegang saham," ujar Yasser saat ditemui usai RUPS di Jakarta, Rabu (6/4/2016)
Jika dilihat dari kapitalisasi pasarnya, Indofarma berpeluang untuk dicaplok oleh Kimia Farma.
"Penggabungan ini baik, maka dari itu kami siap untuk meningkatkan market capital bersama-sama," imbuh Yasser.
Seperti diketahui, rencana pembentukan holding farmasi ini sebelumnya telah ditargetkan rampung sebelum tahun 2014. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, semua persyaratan pembentukan holding telah siap dan tinggal pelaksanaannya saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.