Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Nelayan di Banyuwangi Diberi BPJS Ketenagakerjaan, 6 Bulan Gratis Iuran

Kompas.com - 09/04/2016, 22:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Sebanyak 1.000 nelayan di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan bantuan asuransi Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Sabtu (9/4/2016).

Bantuan asuransi diberikan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.

Agus mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan layanan asuransi yang ada di BPJS Ketenagakerjaan, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Bantuan diberikan selama enam bulan, dan diharapkan kepesertaan dari para nelayan berlanjut secara mandiri.

Agus dalam sambutannya menyampaikan, sebagai seseorang yang lahir dalam lingkungan nelayan, tidak ada perlindungan yang dirasakan dalam pekerjaan.

Apabila ada kecelakaan kerja atau bahkan kematian, semuanya hanya mengandalkan bantuan dari sanak-saudara.

“Hari ini dengan diikursertakannya nelayan pada JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan, terjawab sudah kerisauan saya. Pemerintah akan hadir untuk merawat, melindung. Apabila ada kecelakaan bapak-bapak di laut, akan kita berikan santunan,” kata Agus.

Dia berharap, program Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mengasuransikan 1 juta nelayan bisa menggandeng BPJS Ketenagakerjaan.

Agus menambahkan, pemberian bantuan asuransi kepada nelayan di Muncar ini merupakan kali keempat setelah kegiatan sama di Sibolga, Indramayu, dan Cilacap.

“Saya berharap ke depan seluruh nelayan yang ada di indonesia diikutsertakan ke BPJS Ketenagakerjaan. Bantuan kami terbatas 6 bulan, setelahnya akan dibayar secara mandiri, Rp 16.800 per bulan,” ucap Agus.

Sementara itu, Rizal usai serah terima bantuan menyampaikan, saat ini ada 16 juta nelayan Indonesia yang belum terlindungi program jaminan sosial.

Dia menyampaikan terimakasih atas bantuan asuransi gratis selama enam bulan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada para nelayan.

“Saya berharap ini bisa dilanjutkan. Kita harap pemerintah daerah juga bisa ikut membantu iuran ini,” kata Rizal.

Wakil Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Abdul Cholik mengatakan, di Jawa Timur sendiri ada 198.000 nelayan.

BPJS Ketenagakerjaan di samping memberikan bantuan gratis, juga terus melakukan edukasi terhadap para nelayan untuk kesadaran berasuransi dan keberlanjutan program.

Pasalnya, pada segmen pekerja informal ini biasanya persoalannya adalah soal berkelanjutan peserta.

“Asumsinya dari 100 peserta, itu yang bertahan cuma 15 orang, jadi hanya 15 persen,” kata dia.

Apalagi kepesertaan asuransi bagi pekerja informal juga rentan akan kondisi perekonomian. Apabila sedang lesu, maka banyak peserta yang keluar dari program.

Sepanjang tahun lalu ada 218.000 peserta mundur di regional Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com