Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Industri Hijau, Kemenperin Gelar Penghargaan Industri Hijau 2016

Kompas.com - 13/04/2016, 15:20 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis mampu mempercepat terwujudnya industri hijau untuk seluruh sektor di Indonesia.

Hal ini karena kesadaran pelaku industri nasional terhadap efektivitas produksi dan kepedulian lingkungan terus meningkat.

“Terlebih lagi, saat ini muncul tren di kalangan perusahaan industri berlomba-lomba meningkatkan kinerja perusahaan di bidang lingkungan dan sosial,” tutur Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat, dalam sambutannya pada acara Penghargaan Industri Hijau Tahun 2016 dan Sosialisasi Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau, di Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Menurut Syarif, pelaku industri nasional mulai beralih dari pendekatan business as usual (BAU) yang sekadar mengejar profit, menuju ke sistem produksi yang lebih terintegrasi dan efisien serta berkelanjutan.

“Penerapan prinsip efisiensi produksi dan peningkatan efektivitas penggunaan sumber daya alam itu disebut industri hijau,” tegasnya.

Sebagai bentuk keseriusan terhadap pengembangan industri hijau, Kemenperin telah menuangkan prinsip tersebut ke dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian khususnya pada Pasal 77-83.

“Secara khusus, dalam pasal itu disebutkan bahwa untuk mewujudkan industri hijau secara menyeluruh, pemerintah perlu melakukan beberapa upaya strategis diantaranya melalui perumusan iklim kebijakan yang mendukung dan pemberian fasilitas,” paparnya.

Di samping itu, Kemenperin secara rutin menyelenggarakan Penghargaan Industri Hijau sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap upaya pelaku industri nasional yang telah menerapkan prinsip industri hijau dalam proses produksinya.

Dalam sambutannya, Menperin menyampaikan melalui penghargaan industri hijau mampu mendorong industri nasional untuk terus kompetitif dan meningkatkan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Hal ini akan mewujudkan kemandirian ekonomi nasional dengan menggerakkan berbagai peran sektor manufaktur sesuai dengan agenda prioritas pembangunan dalam Nawa Cita.

Program Penghargaan

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Haris Munandar mengungkapkan, program penghargaan industri hijau telah diselenggarakan sejak tahun 2010 atau tahun ke tujuh pada 2016.

“Selama kurun waktu enam tahun, jumlah perusahaan industri yang mengikuti penghargaan industri hijau setiap tahunnya terus meningkat,” ujarnya.

Selanjutnya, agar program penghargaan industri hijau dapat diketahui secara lebih luas, Kemenperin akan melakukan sosialisasi di pusat-pusat aglomerasi industri seperti di Surabaya, Makassar, Cirebon, Banjarmasin, Yogyakarta, Pekalongan dan Surabaya.

“Kami berharap peserta yang mengikuti program penghargaan industri hijau akan semakin meningkat pada tahun 2016 ini,” pungkas Haris.

Kompas TV Industri Mulai Banyak Mengonsumsi Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com