Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencengangkan, Fakta dan Data Statistik Keuangan Tiga Perang Dahsyat di AS

Kompas.com - 21/04/2016, 05:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Amerika Serikat adalah salah satu negara yang berperan aktif dalam setidaknya tiga perang terbesar di dunia dalam 100 tahun terakhir.

Akan tetapi, pernahkah Anda membayangkan seberapa besar biaya yang dirogoh AS untuk membiayai ketiga perang tersebut?

Program studi Magister Sejarah Amerika di Norwich University, AS menyusun sebuah grafik berisikan statistik keuangan tiga perang dahsyat AS, yakni Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Abad 21.

Berikut paparannya.

1. Perang Dunia I

Pada Perang Dunia I, biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah AS mencapai 334 miliar dollar AS. Adapun anggaran pertahanan AS mencapai 14,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 1919.

Sebanyak 4,5 juta personil militer terlibat dalam perang itu. Keterlibatan AS dalam PD I dibiayai dari kombinasi obligasi perang (war bonds) dan peningkatan penerimaan pajak.

Obligasi yang diterbitkan mencapai 21 miliar dollar AS, dengan rata-rata pembelian senilai 445 dollar AS.

Adapun rata-rata besaran setoran pajak oleh orang-orang kaya di AS kala PD I berkisar antara 41 persen pada tahun 1917 hingga 72 persen pada tahun 1918.

2. Perang Dunia II

AS merogoh biaya untuk PD II mencapai 4,1 triliun dollar AS. Adapun anggaran pertahanan AS mencapai 37,5 persen dari PDB pada tahun 1939.

Sebanyak 12,2 juta personil militer diterjunkan oleh AS pada PD II. Sama sepeti perang dunia sebelumnya, keterlibatan AS dalam PD II dibiayai dari kombinasi obligasi perang (war bonds) dan peningkatan penerimaan pajak. Obligasi perang mencakup 63 persen dari total biaya perang.

Adapun rata-rata besaran setoran pajak oleh orang-orang kaya di AS kala PD II berkisar antara 66 persen pada tahun 1939 hingga 94 persen pada tahun 1945.

3. Perang Abad 21

Keterlibatan AS dalam perang abad 21 mencakup operasi di Afghanistan (Operation Enduring Freedom) dan Irak (Operation Iraqi Freedom) untuk memerangi terorisme.

Biaya yang ditanggung AS mencapai 1,5 triliun hingga 1,7 triliun dollar AS. Anggaran pertahanan AS mencapai 4,3 persen dari PDB tahun 2010.

Sebanyak 2,5 juta orang personil militer diterjunkan dalam kedua operasi tersebut. Kegiatan perang AS pada abad 21 ini dibiayai dari peningkatan utang luar negeri.

Pemerintah AS memperoleh pinjaman dari China dan kreditor lain untuk menjalankan perang di Afghanistan dan Irak tersebut.

Adapun rata-rata besaran setoran pajak oleh orang-orang kaya di AS berkisar antara 35,5 persen pada tahun 2001 hingga 33 persen pada tahun 2013.

Kompas TV 2 Kapal Perang Diluncurkan TNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com