YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian memperkirakan minat masyarakat untuk menjadi penyuluh pertanian masih tinggi, meskipun jumlahnya kian menyusut.
Sekretaris Badan Penyuluhan Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDM) Momon Rusmono menuturkan, jika ada rekruitmen penyuluh pertanian, pastinya akan banyak masyarakat yang mendaftar.
"Penyuluh itu profesi. Saya yakin, kalau pemerintah membuka peluang untuk penyuluh, pasti banyak yang minat menjadi penyuluh," ujardia, Kamis (21/4/2016).
Menurutnya, permasalahan saat ini adalah jumlah ketersediaan untuk menjadi penyuluh melalui PNS. Adapun rekruitmen penyuluh melalui tenaga harian lepas (THL) telah ditutup.
"Rekrutmen itu hanya dua pendekatan. Sekarang sementara PNS, kalau BP3K aturannya sedang disiapkan," tuturnya.
Rekrutmen THL untuk menjadi penyuluh pertanian pernah dilakukan pada 2006 sampai 2008. Setelah itu, tidak ada lagi rekrutmen hingga jumlah penyuluh melalui THL terus berkurang.
"Dulu ada 26.000, sekarang tinggal 19.000. Pada kemana? Mereka ada yang jadi PNS, berwirausaha, tapi kebanyakan jadi pegawai negeri," katanya.
Untuk itu, pihaknya akan mendorong lulusan mahasiswa STPP menjadi penyuluh. "Prinsip awalnya menjadi penyuluh, cuman sekarang ini temen-temen penyuluh sudah sekolah di daerah. Nah, rekrutmen PNS kan tidak mudah juga," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.