Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Tingkat Konsumsi dan Ekspor Dorong Industri Makanan Minuman

Kompas.com - 25/04/2016, 15:56 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri makanan dan minuman diyakini terus tumbuh seiring naiknya tingkat konsumsi dan laju ekspor produk olahan pangan dari Indonesia ke pasar internasional.

Selain jumlah penduduk yang besar, geliat industri makanan minuman juga ditopang aktivitas produsen nasional dan multinasional yang telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi.

Selain itu, Indonesia juga mampu menyediakan bahan baku guna mendukung kontinuitas produksi.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan hal itu saat memberikan sambutan pada The 3rd Responsible Business Forum on Food and Agriculture di Jakarta, Senin (25/4/2016).

Acara bertema "Food, Farm, Forest, Community” itu dibuka oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

“Tahun lalu, industri makanan dan minuman tumbuh 7,88 persen dan menopang sebagian besar pertumbuhan industri non migas. Kinerja ekspor juga bagus karena pada 2015 mencapai 5,6 miliar dollar AS, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,55 miliar dollar AS,” katanya.

Kinerja itu bakal menanjak sejalan realisasi investasi sektor industri makanan sebesar Rp 24,5 triliun untuk PMDN dan PMA sebesar 1,52 miliar dollar AS pada tahun 2015.

Kontribusi industri ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 30,86 persen.

Ke depan, lanjut Menperin, industri makanan dan minuman di Indonesia bakal tumbuh dengan pesat lantaran kecenderungan pola konsumsi masyarakat khususnya menengah ke atas yang mengarah untuk mengkonsumsi produk-produk makanan dan minuman yang higienis dan alami.

Pihaknya juga turut mendorong dilakukannya penerapan SNI, Good Manufacturing Practices, dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), Food Hygiene- Safety - Sanitation, yang merupakan penerapan Standar Pangan Internasional (CODEX Alimentarius).

“Penerapan standar pada industri makanan dan minuman diharapkan dapat memacu percepatan ke arah industri yang berkelanjutan,” pungkasnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com