Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan iPhone "Melorot" Drastis, Terendah Dalam Satu Dekade

Kompas.com - 27/04/2016, 07:03 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

SAN FRANSISCO, KOMPAS.com - Apple Inc mencatatkan penurunan penjualan iPhone untuk pertama kalinya pada paparan kinerja kuartal Ii tahun fiskalnya, di Selasa (26/4/2016) atau pada Rabu (27/4/2016) waktu Indonesia barat.

Dengan demikian, Apple juga mencatatkan penurunan pendapatan untuk pertama kalinya, seiring jenuhnya pasar smartphone global.

Penjualan Apple turun seperempat lebih di China, pasar paling utama perusahaan warisan Steve Jobs tersebut, setelah Amerika Serikat (AS). Apple juga diestimasi mencatatkan penjualan lebih rendah lagi pada kuartal III tahun fiskalnya secara global.

Saham Apple turun sekitar 8 persen, turun di bawah 100 dollar per saham untuk pertama kalinya sejak Februari 2016.

Pada saat itu, kenaikan saham Apple dengan cara pembelian kembali (buyback) dan pembagian dividen menjadi bumper merosotnya saham perusahaan teknologi yang berbasis di Cupertino ini.

Dalam paparannya, Apple menjual 51,2 juta iPhone pada kuartal kedua tahun fiskalnya, turun 61,2 juta dibanding periode sama tahun lalu.

Penjualan iPhone di tahun lalu merupakan penjualan terbesar, yang didorong oleh rilis generasi iPhone baru, menurut Kepala Keuangan Apple Luca Maestri ke Reuters.

Saat itu, iPhone baru diluncurkan dalam format layar lebih besar, dan menorehkan penjualan terbesar sepanjang sejarah iPhone.

"iPhone 6 merupakan anomali, dan menciptakan perbandingan yang sulit bagi kami," kata Maestri.

Eksekutif Apple memprediksi penjualan iPhone akan terus turun, sehingga mereka harus meyakinkan investor bahwa penurunan penjualan hanyalah sementara waktu sifatnya.

Sebelumnya, setelah mencapai rekor penjualan tertinggi, banyak investor khawator iPhone akan mencapai titik jenuh, dan menyeret turun pertumbuhan eksponensial Apple.

Saat ini, Apple belum mempresentasikan lagi apa device terbarunya untuk mendorong penjualan. Tahun lalu, perusahaan ini merilis Apple Watch, sebagai produk pertama di luar cita-cita Steve Jobs, sang pendiri.

Apple disetimasi pengalami penurunan pendapatan sebesar 41 miliar dollar AS-43 miliar dollar AS di kuartal III tahun fiskalnya berdasarkan estimasi Thomson Reuters. Sementara konsensus di Wall Street memperkirakan pendapatan kuartal III perusahaan ini mencapai 47,3 miliar dollar AS.

Pada paparan kinerjanya di kuartal II tahun fiskalnya ini, Apple mengatakan akan menaikkan program pengembalian modal dengan dana 50 miliar dollar AS. Sebesar 35 miliar dollar AS akan digunakan untuk buyback saham, sisanya untuk menaikkan 10 persen dividen.

Kompas TV Apple Paling Banyak Muncul Di Film Box Office


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com