Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia. Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022. Penulis buku best seller reksa dana yang diterbitkan Gramedia Elexmedia. Buku Terbaru berjudul "Reksa Dana, Pahami, Nikmati!"
KOMPAS.com - Reksa dana saham merupakan jenis reksa dana yang profil risikonya paling tinggi dibandingkan reksa dana lain akan tetapi jenis reksa dana ini juga merupakan yang paling diminati oleh investor di Indonesia. Seperti apa kiat untuk berinvestasi pada reksa dana jenis ini?
Dilihat dari besaran dana kelolaannya, jenis reksa dana saham merupakan jenis dengan dana kelolaan terbesar. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa reksa dana saham merupakan yang paling diminati oleh investor baik perorangan ataupun institusi di Indonesia.
Berdasarkan ketentuan dalam peraturan OJK, kebijakan investasi yang berlaku untuk reksa dana saham adalah minimal 80 persen di instrumen saham.
Saham sendiri merupakan instrumen investasi yang lebih berisiko dibandingkan obligasi, namun memiliki potensi imbal hasil yang lebih besar pula.
Berbeda dengan obligasi yang memiliki kupon yang pasti dan tanggal jatuh tempo, saham tidak selalu membagikan dividen dan tidak memiliki tanggal jatuh tempo.
Akibatnya dalam berinvestasi di saham, manajer investasi lebih mengandalkan potensi keuntungan dari kenaikan harga dibandingkan pembagian dividennya.
Kenaikan harga saham sendiri dalam jangka panjang ditentukan oleh fundamental perusahaan. Yang dimaksud dengan fundamental perusahaan pada dasarnya adalah apakah perusahaan dapat menjaga pertumbuhan laba bersih dari waktu ke waktu.
Dalam jangka pendek, kinerja saham dapat ditentukan oleh banyak hal mulai dari valuasi, sentimen pasar, perubahan kondisi ekonomi atau peraturan terkait kegiatan usaha perusahaan, hingga aliran dana asing yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mungkin terjadinya saja tidak di Indonesia.
Sebagai contoh, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi di China, krisis utang yang menimpa negara Uni Eropa dan hasil pemilihan Presiden di Amerika Serikat bisa turut mempengaruhi aliran dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia.
Karena banyaknya variabel tersebut, kinerja saham dalam jangka pendek sangat sulit untuk diramalkan dan tidak selalu positif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.